PENYELENGGARA Jakarta International Jazz Festival (JakJazz) memberikan bocoran soal pengisi acara tahun ini. Tanpa mengumumkan daftar lengkap, penyelenggara menyebut nama Motoharu dari Jepang, Indra Lesmana, serta penyanyi jazz, Natasya Elvira sebagai penampil pada 20 Desember 2025 di Senayan Park.
Nama Indra Lesmana sudah tidak asing lagi di JakJazz. Pianis dan komposer ini tercatat pernah tampil pada JakJazz 1988, lalu kembali di JakJazz 2008 dan 2012. Kehadirannya di edisi 2025 jadi penanda bahwa festival ini tetap berpegang pada akar sejarahnya.
Konfirmasi Motoharu, saksofonis asal Jepang, memperlihatkan arah internasional festival ini. Sejak awal digagas oleh Ireng Maulana pada 1988, JakJazz memang didesain sebagai ruang pertemuan antarbudaya. Sementara penyebutan Natasya Elvira, vokalis muda yang sudah tampil di Java Jazz Festival dan Jazz Goes to Campus, menunjukkan keberanian panitia memberi ruang bagi generasi baru.
“JakJazz kali ini akan mempertemukan musisi senior dengan talenta baru, menciptakan dialog lintas generasi. Dengan kolaborasi lintas genre, JakJazz akan tetap relevan bagi generasi hari ini dan esok,” kata Barry Likumahuwa, Music Director JakJazz 2025, pada Rabu, 24 September 2025.
Chairman JakJazz 2025, Sari W. Pramono, menambahkan, “Comeback ini momentum untuk menghormati warisan sekaligus membuka ruang bagi generasi muda.”
Panggung Lintas Generasi
Bocoran ini mempertegas JakJazz bukan sekadar reuni musisi lawas, melainkan ruang lintas generasi. Dari Indra Lesmana yang sudah malang melintang, Motoharu yang membawa warna global, hingga Natasya Elvira sebagai wajah baru, panggung Desember nanti diproyeksikan jadi ajang pertemuan gagasan dan energi musik dengan semangat baru.
Sejak 1988, JakJazz memang dikenal dengan tradisi kejutan. Nama musisi sering diumumkan bertahap, bahkan jam session spontan kerap terjadi di panggung. Unsur tak terduga inilah yang membuat JakJazz berbeda dari festival musik lainnya.
Panitia belum membuka seluruh daftar musisi. Namun tradisi penuh kejutan itu sudah cukup memancing rasa penasaran publik. Tiga nama yang disampaikan memberi gambaran jelas arah festival yaitu menggabungkan legenda, wajah baru, dan kolaborasi internasional.
Dengan tema Respecting the Legacy, Empowering the Youth, JakJazz 2025 ingin memastikan bahwa warisan musik jazz tetap hidup, sekaligus memberi ruang bagi generasi baru untuk membentuk wajah jazz Indonesia di masa depan. Festival ini bukan hanya panggung musik, tetapi juga bagian dari upaya menghidupkan kembali denyut budaya dan pariwisata Jakarta.
Pilihan Editor: Mengenal JakJazz, Festival Jazz Pertama di Indonesia