Friday, March 14, 2025
Google search engine
HomeEkonomi BisnisAnak Usaha UNTR, Agincourt Resources Siapkan Tambang Emas Martabe Tahap 2

Anak Usaha UNTR, Agincourt Resources Siapkan Tambang Emas Martabe Tahap 2



Bisnis.com, MEDAN – Anak usaha PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Agincourt Resources yang mengelola tambang emas Martabe mengestimasi cadangan emas perseroan saat ini mampu bertahan hingga 2033.

Direktur sekaligus Chief Finance Officer Agincourt Resources Noviandri mengatakan perseroan menjual sekitar 214.000 ons bijih emas dan sekitar 1.36 juta ons perak murni sepanjang 2024. Penjualan emas pada 2024 itu disebut meningkat dari tahun sebelumnya.

“Penjualan emas kami pada 2024 meningkat hingga 37% dibanding tahun sebelumnya,” kata Noviandri di Medan, dikutip Jumat (14/3/2025). 

Noviandri menyampaikan cadangan emas yang ada saat ini masih akan mampu bertahan hingga 2033.

Menurutnya, Agincourt Resources juga tengah melakukan pembangunan jangka panjang lewat Martabe tahap 2. Hal itu ditandai dengan telah beroperasinya filtration plant (dry tailing), serta melanjutkan pembuatan dewatering system atau sistem untuk menghilangkan air tanah di tailings management facility (TMF) atau fasilitas penimbunan Agincourt Resources.

BACA JUGA:   BEM SI dan Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Aksi Hari ini: Kinerja Pemerintah Sengsarakan Rakyat

“Kami juga menargetkan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 30% dari 2019 hingga 2030 dengan menggunakan atau memasang solar panel berkapasitas 2,1 MW, menggunakan biofuel, serta mengoperasikan alat-alat yang hybrid,” jelasnya.


Sebagaimana diketahui, Agincourt Resources merupakan perusahaan tambang emas dan perak yang berlokasi di Tapanuli Selatan Sumatra Utara. Sejak tahun 2012, Agincourt Resources atau Martabe telah melakukan kegiatan operasional di kawasan ini dengan jumlah pit (lubang galian untuk mengambil bijih atau mineral) terbuka saat ini sebanyak tiga pit.

Manager Environmental Agincourt Resources Mahmud Subagya mengatakan, Agincourt Resources berupaya untuk mengkonservasi dan mengembalikan keanekaragaman hayati di lahan-lahan yang telah digunakan perusahaan dengan menerapkan teknologi modern dan praktik terbaik di industri. Hal ini tak lepas dari letak Tambang Emas Martabe yang dekat dengan pemukiman masyarakat maupun perkebunan sehingga meminimalkan dampak negatif terhadap kehidupan sekitar tambang jadi prioritas utama.

BACA JUGA:   Ribuan Relawan HMR Siap Menangkan Muhammad Rudi dan Amsakar - Li Claudia di Pilkada 2024 - insightkepri.com

“Kami sudah membebaskan lahan sekitar 2.000-an hektare sejak 2012 dari total 130.000 hektare lahan hak kami berdasarkan kontak karya. Tapi, sejauh ini yang digunakan untuk operasi hanya sekitar 660 hektare. Masih ada sekitar 1.300 hektare lahan yang tidak kami sentuh, tapi kami perkaya keanekaragaman hayatinya,” kata Mahmud di Medan beberapa waktu lalu.

Dikatakan Mahmud, salah satu wujud berkontribusi aktif Agincourt Resources mengelola keanekaragaan hayati flora dan fauna di Batangtoru, wilayah operasionalnya, ialah keberadaan fasilitas nursery yang digunakan Agincourt Resources untuk melakukan pembibitan tanaman-tanaman lokal Batangtoru. Dengan kapasitas 6.000 batang per bulan, nursery Agincourt Resources  diperkirakan menghasilkan sekitar 72.000 batang tanaman per tahun.

BACA JUGA:   Serah Terima Jabatan Plt. Direktur RSBP Batam, BP Batam: Tingkatkan Pelayanan dan Kekompakan - BP Batam


Inovasi lain juga dikembangkan perusahaan dengan membuat seed ball dimana biji tanaman (buah) dibungkus serupa bola dengan lapisan luar yang terdiri dari top soil dan pupuk. Seed ball itu kemudian disebar di beberapa titik. Sepanjang 2024, telah hampir 30.000 seed ball dan 8.000 pohon yang disebar dan di taman Agincourt Resources di lahan konservasi maupun reklamasi.

Mahmud menegaskan, meskipun bergerak di bidang tambang, Agincourt Resources menjadikan keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan keanekaragaman hayati sebagai fokus utama perusahaan. Konservasi lahan yang telah digunakan menjadi bagian tak terpisahkan dalam operasional PTAR.

“Harapannya, pada 2033 nanti saat pascatambang, area tersebut sudah berkembang, lingkungannya membaik dan flora fauna bisa hidup di sana,” ujarnya.



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER