Jakarta, CNN Indonesia —
Milisi Yaman, Houthi, diduga menyerang kapal tanker berbendera Yunani, Seunion, di Laut Merah pada Rabu (21/8).
Kementerian Pelayaran Yunani dan Operasi Perdagangan Maritim Inggris Raya (UKMTO) menyatakan kapal itu menjadi sasaran tembakan proyektil dari dua perahu kecil saat berada di sekitar 143 km di barat Pelabuhan Yaman, Hodeidah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seunion sedang dalam perjalanan dari Irak ke pelabuhan dekat Athena, tempat banyak kilang minyak.
UKMTO juga menyatakan ketika itu terjadi baku tembak singkat. Dalam pembaruan selanjutnya, kapal melaporkan serangan lain yang menyebabkan kebakaran.
Kapal juga kehilangan tenaga mesin dan kemampuan bermanuver sehingga terombang-ambing.
Penumpang dalam kapal berjumlah 25 orang dan berhasil diselamatkan. Dari jumlah itu 23 merupakan warga Filipina dan dua lagi adalah warga negara Rusia.
Menteri Urusan Maritim Yunan Christos Stylianides mengecam serangan terhadap kapal tanker itu.
“Ini pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan ancaman serius terhadap keamanan pelayaran internasional,” kata Stylianides, dikutip Al Jazeera.
Sehari setelah itu, misi Angkatan Laut Laut Merah Uni Eropa mengirim satu unit kapal untuk memberi perlindungan ke awak tanker.
Houthi sejauh ini belum memberikan respons atau mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sejak November 2023, Houthi kerap menyerang kapal yang dianggap berafiliasi atau bekerja sama dengan Israel di Laut Merah.
Mereka menyatakan akan berhenti menyerang kapal di perairan tersebut jika Israel setop agresi di Jalur Gaza dan angkat kaki dari wilayah Palestina.
Serangan yang kerap terjadi di Laut Merah membuat banyak pemilik kapal menghindari perairan itu dan memilih rute yang lebih panjang.
(isa/bac)