Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada umat Islam di Rusia.
Hal itu disampaikan Kedutaan Besar Federasi Rusia di RI melalui cuitan di media sosial X (dulu dikenal Twitter) sekaligus pesan di akun resmi Telegram-nya, Rabu (10/4).
“Dari lubuk hati saya mengucapkan kepada umat Islam di Rusia selamat Hari Raya Idul Fitri yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadan,” ujar Putin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putin mengatakan selama berabad-abad, Hari Raya Idul Fitri melambangkan kegembiraan umat Islam akan pembaharuan, keinginan untuk mencapai kesempurnaan moral, hingga kemurnian pikiran dan tindakan.
Menurut Putin, Muslim Rusia menghargai tradisi sejarah, budaya dan agama yang kaya. Selain itu, Putin juga menyebut Muslim Rusia senang merayakan Lebaran dengan kumpul keluarga dan berbagi.
“Dan sesuai dengan ajaran leluhur mereka, merayakan Hari Raya ini di komunitas dan keluarga serta memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan,” tutur Putin.
Dalam keterangannya, Putin juga memuji para organisasi Muslim yang ikut mengambil peran pada sejumlah kegiatan dalam kehidupan negara.
“Organisasi-organisasi Muslim berpartisipasi secara konstruktif dalam kehidupan negara, dalam pelaksanaan prakarsa patriotik, pendidikan dan kegiatan kemanusiaan, bekerja sama secara erat dengan lembaga-lembaga negara dan masyarakat,” kata Putin.
“Mengutamakan pendidikan generasi muda, mendukung para peserta dan veteran operasi militer khusus, kerabat dan sahabat mereka, menyumbangkan kontribusi yang besar dalam memperkuat kesatuan masyarakat Rusia, menjaga kerukunan antar etnis,” sambung dia.
Lebih lanjut, Putin berharap agar umat Islam di Rusia diberikan kesehatan, kesuksesan dan segala yang terbaik.
Putin kembali menang dalam pemilihan Presiden (pilpres) Rusia 2024.
Berdasarkan keterangan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rusia, Ella Pamfilova, Putin meraih 87,32 persen dari 99,75 persen suara yang telah masuk ke KPU.
Kemenangan Putin ini akan memperpanjang masa jabatannya selama enam tahun ke depan hingga 2030. Hal itu membuat Putin menjadi pemimpin terlama di Rusia setelah diktator Soviet Joseph Stalin, dikutip dari Anadolu Agency.
(pop/chs)