Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menanggapi kekhawatiran anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (18/3/2025) terhadap lapangan kerja.
Sejumlah analis khawatir kondisi ini dapat mempengaruhi lapangan kerja dan berujung pada meningkatnya pengangguran jika kondisi ini tidak segera diatasi.
Yassierli menilai, kekhawatiran tersebut terlalu spekulatif lantaran pasar saham bersifat jangka panjang. Apalagi, dia menyebut bahwa saat ini IHSG sudah mulai stabil.
Merujuk data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat sebesar 1,42% atau 88,27 poin ke level 6.311,66 pada perdagangan hari ini, Rabu (19/3/2025).
“Terlalu spekulatif,” kata Yassierli kepada wartawan di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Rabu (19/3/2025).
Yassierli menilai bahwa tantangan utama sektor ketenagakerjaan adalah bagaimana meningkatkan daya saing dan produktivitas industri yang sudah ada. Kendati begitu, tentunya tantangan tersebut perlu diatasi bersama-sama dengan kementerian/lembaga lainnya.
Dalam hal ini, Yassierli menyebut bahwa Kemnaker bertanggung jawab untuk memastikan tenaga kerja Indonesia memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri di masa depan.
Apalagi kata dia, keterampilan ke depan tentu akan berbeda dengan keterampilan yang dibutuhan pasar tenaga kerja saat ini.
“Ini adalah PR [pekerjaan rumah] bersama,” ujarnya.
Adapun, IHSG sempat anjlok hingga 6,12% pada perdagangan sesi I, Selasa (18/3/2025). Setelah anjlok dan melewati penghentian perdagangan sementara (trading halt), IHSG ditutup di level 6.223,38 atau turun 3,84% pada perdagangan Selasa (18/3/2025).
