BATAMINSTA.COM, BATAM – Pemerintah Kota Batam kembali menjalankan program operasi pasar murah, yang kali ini diselenggarakan di dua titik berbeda, yaitu Tiban dan Batuaji, pada Kamis (18/10/2023). Warga Batam memberikan sambutan meriah terhadap upaya ini, terlihat dari antusiasme mereka yang datang sejak pagi.
Operasi pasar ini menawarkan berbagai jenis komoditas, termasuk beras, daging, ayam, ikan, bawang merah, bawang putih, cabai, sejumlah jenis sayuran, gula, telur, minyak, buah-buahan, dan elpiji kemasan tabung 3 kilogram. Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, turut serta dalam peninjauan operasi pasar murah ini, dan menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengendalikan harga-harga bahan pokok di Kota Batam.
Rudi menegaskan bahwa Pemerintah Kota Batam berkomitmen untuk menjaga inflasi tetap dalam kendali. Dengan dukungan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam, upaya pengendalian inflasi terus berjalan. Kolaborasi dari berbagai pihak diharapkan dapat membantu mencapai tujuan ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Dr. Gustian Rian, mengatakan bahwa operasi pasar murah ini merupakan bagian dari serangkaian upaya yang telah dilakukan oleh Wali Kota Batam sejak awal tahun. Upaya ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan kestabilan harga di pasar kebutuhan pokok di Batam.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, angka inflasi di Kota Batam pada bulan September 2023 sebesar 0,12 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan September 2022, yang mencapai 1,08 persen. Ini menunjukkan bahwa inflasi di Kota Batam tetap terkendali.
Kepala BPS Batam, Aguskadaryanto, menjelaskan bahwa inflasi terjadi akibat kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,85 pada Agustus 2023 menjadi 114,99 pada September 2023. Meskipun begitu, inflasi tahun-ke-tahun pada September 2023 dibandingkan dengan September 2022 hanya sebesar 2,12 persen.
Inflasi bulan September 2023 dipengaruhi oleh kenaikan harga dalam delapan kelompok pengeluaran, termasuk pendidikan, perawatan pribadi, pakaian, informasi, komunikasi, perumahan, transportasi, penyediaan makanan dan minuman, serta kesehatan. Meski demikian, ada kelompok-kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga.
Dari 24 kota IHK di Sumatera, semua kota mengalami inflasi pada bulan September 2023. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,41 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Padang sebesar 0,07 persen.
Kota Batam berada di peringkat ke-22 dari 24 kota yang mengalami inflasi di Sumatera pada bulan tersebut.
Bila dilihat dalam konteks nasional, dari 90 kota IHK, 73 kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi. Kota Batam menduduki peringkat ke-58 dari 73 kota yang mengalami inflasi di seluruh Indonesia. Ini mencerminkan upaya daerah ini dalam menjaga kestabilan harga dan inflasi tetap terkendali.
Sementara itu, inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,41 persen, dan inflasi terendah tercatat di Balik Papan sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi terdalam terjadi di Kota Manokwari sebesar 1,70 persen, dan deflasi terendah terjadi di Kota Denpasar sebesar 0,03 persen.(*)