Bisnis.com, JAKARTA – Harga mayoritas aset kripto utama seperti Bitcoin, Ethereum, hingga Solana melemah pada perdagangan pagi ini, Kamis (16/10/2025).
Berdasarkan data Coingecko hingga pukul 07.31 WIB, harga aset kripto terbesar, Bitcoin, terpantau melemah 1,8% dalam 24 jam terakhir ke level US$110,794. Adapun harga Ethereum terpantau melemah 2,8% ke level US$3.991,39.
Sementara itu, harga Binance Coin melemah 2,9%, XRP turun 3,4%, sedangkan Solana melemah 4,1%.
Analis Tokocrypto Fyqieh Fachur mengatakan dalam jangka pendek pasar kripto kemungkinan akan memasuki fase konsolidasi atau sideways selama beberapa minggu ke depan, sembari pasar mencerna efek dari gejolak besar dan likuidasi massal yang terjadi akhir pekan lalu.
Namun, secara fundamental jangka menengah hingga panjang, prospek pasar kripto menurutnya tetap konstruktif. Crash besar yang terjadi justru berfungsi sebagai proses reset alami yang membersihkan posisi leverage berlebihan dan mengembalikan pasar ke level harga yang lebih sehat.
Setelah sempat jatuh dari sekitar US$125.000 ke US$102.000, Bitcoin kini berhasil bertahan di atas level psikologis penting US$100.000 dan mulai bergerak stabil di kisaran US$108.000 – US$115.000.
Sedangkan secara teknikal, dia menjelaskan muncul pola golden cross yang menandakan potensi tren naik baru jika Bitcoin mampu menembus area resistance tersebut. Selama zona US$108.000 – US$110.000 tetap terjaga, menurutnya struktur bull market Bitcoin masih dianggap utuh.
Selain itu, data on-chain juga menunjukkan mulai adanya akumulasi oleh institusi dan whale di rentang harga US$105.000 – US$110.000, menandakan keyakinan jangka panjang terhadap potensi kenaikan berikutnya.
“Dengan prospek penurunan suku bunga AS dan meredanya tensi perang dagang, pasar kripto diperkirakan mulai mengalami pemulihan bertahap pada akhir 2025 hingga memasuki kuartal I sampai II 2026, membuka peluang terjadinya kenaikan yang lebih stabil dan berkelanjutan dibandingkan reli sebelumnya,” pungkasnya.
Meskipun performanya di Oktober ini belum sekuat tahun-tahun sebelumnya, sejumlah analis menilai harga Bitcoin level tersebut mencerminkan kekuatan pasar.
Chief Investment Officer Lekker Capital Quinn Thompson memperkirakan pergerakan besar akan segera terjadi, menyerupai lonjakan pada November 2024 dan Oktober 2023.
”Waktunya Bitcoin akan segera tiba,” ungkapnya seperti dikutip Coindesk, Kamis (16/10/2025).
Analis riset 21Shares Matt Mena juga melihat sinyal serupa. Menurutnya, ketahanan Bitcoin di tengah ketidakpastian global menegaskan adanya permintaan struktural yang kuat, ditopang oleh arus masuk dana ETF dan ekspektasi kebijakan moneter yang lebih longgar.
“Dengan posisi leverage yang sudah terkoreksi dan pelonggaran moneter yang mendekat, Bitcoin berpotensi menembus US$150.000 sebelum akhir tahun,” ujarnya.
Arah kebijakan Federal Reserve masih menjadi faktor penentu utama. Dalam laporan Beige Book yang dirilis Rabu, The Fed mencatat tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja, memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga dalam dua rapat kebijakan tersisa tahun ini. Ketua The Fed Jerome Powell tak memberi sinyal pasti soal besaran penurunan, namun mengakui adanya “pelemahan” di pasar tenaga kerja—mengisyaratkan ruang pelonggaran kebijakan moneter tetap terbuka.
12:06 WIB
Bitcoin Capai Rp1,848 Miliar
Berdasarkan data Coingecko hingga pukul 11.58 WIB, harga aset kripto terbesar, Bitcoin, terpantau melemah 1,2% dalam 24 jam terakhir ke level US$111,103. Adapun harga Ethereum terpantau melemah 2,7% ke level US$4.007,25.
DI dalam negeri, harga Bitcoin mencapai Rp1,848 miliar atau melemah 1,36% berdasarkan data Indodax.
09:24 WIB
Bitcoin Cs Masih Melemah
Berdasarkan data Coingecko hingga pukul 09.22 WIB, harga aset kripto terbesar, Bitcoin, terpantau melemah 1,5% dalam 24 jam terakhir ke level US$111,451. Adapun harga Ethereum terpantau melemah 2,8% ke level US$4.021,50.
Sementara itu, harga Binance Coin melemah 2,2%, XRP turun 3,5%, sedangkan Solana melemah 4,7%.
Total kapitalisasi pasar aset kripto secara keseluruhan mencapai US$3,88 triliun, dengan dominasi kapitalisasi Bitcoin mencapai US$2,22 triliun.

