Wednesday, November 5, 2025
Google search engine
HomeEkonomi BisnisKurang Tidur Berdampak pada Kesehatan Jantung hingga Tingkatkan Risiko Kanker

Kurang Tidur Berdampak pada Kesehatan Jantung hingga Tingkatkan Risiko Kanker



Bisnis.com, JAKARTA — Berbagai penelitian semakin banyak yang menekankan pentingnya tidur, dan menghubungkan kurang tidur, dalam waktu kurang dari tujuh jam, dengan risiko kesehatan serius seperti kanker dan penyakit jantung. 

Tidur yang terganggu dapat menghambat perbaikan sel, meningkatkan peradangan, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Studi mengungkapkan hubungan antara durasi tidur yang pendek dan peningkatan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan kematian dini.

Sementara itu, tidur terlalu sering dianggap sebagai aktivitas penting dalam kehidupan untuk menjaga kesehatan dan tingkat energi, tetapi semakin banyak bukti dan ilmu pengetahuan yang membuktikan bahwa tidur adalah kebutuhan biologis.

Jika tubuh tidak diberi waktu istirahat yang cukup, dampaknya jauh melampaui rasa lelah atau resah. Kurang tidur kronis, khususnya tidur kurang dari tujuh jam semalam, kini dikaitkan dengan penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker dan penyakit jantung.

Tidur Cukup untuk Perbaikan Sistem Tubuh

Dilansir Healthline, selama tidur nyenyak, tubuh Anda melakukan perbaikan sel, penyeimbangan hormon, dan perlindungan kekebalan tubuh. 

Ketika hal ini terganggu, sel-sel dapat mengalami kerusakan, peradangan meningkat, dan sistem kekebalan tubuh tidak dapat lagi mengenali dan menghancurkan sel-sel yang sakit.

Mekanisme perbaikan yang terganggu ini hanyalah salah satu alasan para ilmuwan mengaitkan tidur singkat dengan peningkatan risiko kanker.

Salah satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Cardiology Reviews di National Institutes of Health menyatakan bahwa kurang tidur merupakan masalah kesehatan masyarakat yang semakin meningkat, dan berkurangnya waktu tidur kini sangat terkait dengan hipertensi, penyakit jantung koroner, dan diabetes melitus.

BACA JUGA:   STY Gelar Rapat Khusus Jelang Indonesia vs Jepang

Orang-orang barat diperkirakan hanya tidur rata-rata selama 6,8 jam per malam, dikaitkan dengan penyakit jantung koroner dan hipertensi.

Studi dari American Cancer Society juga menyatakan bahwa pria yang tidur kurang dari 4 jam memiliki kemungkinan kematian 2,8 kali lebih besar dalam 6 tahun dibandingkan mereka yang tidur selama 7 atau 7,9 jam.

Sementara itu, wanita memiliki risiko 1,48 kali lebih tinggi dalam kondisi serupa. Studi ini berfokus pada hubungan berbentuk U antara durasi tidur dan mortalitas, yang berarti terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur dapat meningkatkan risiko kematian.

Studi ini menyimpulkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6-7 jam dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit berikut:

– Tekanan darah tinggi

– Penyakit jantung

– Diabetes

– Kanker

– Kematian dini

Hubungan Kurang Tidur dan Kanker

Penelitian telah menemukan bahwa kurang tidur mengubah produksi melatonin. Melatonin bukan hanya hormon tidur, tetapi juga antioksidan kuat yang menghambat pertumbuhan tumor. 

Kekurangan hormon ini dapat mempercepat mutasi sel dan mengganggu perlindungan alami tubuh terhadap perubahan kanker. 

Studi epidemiologi telah berhasil mengidentifikasi tingkat kanker payudara, prostat, dan kolorektal yang lebih tinggi di antara individu yang biasanya tidur kurang dari tujuh jam. 

BACA JUGA:   Aktivis Antikorupsi Beri Catatan Debat Capres Cawapres Soal Pemberantasan Korupsi, Normatif hingga Merasa Dejavu

Pekerja shift, karena siklus tidur mereka yang terus-menerus terganggu, sangat rentan, tetapi terdapat hubungan lain antara pertumbuhan kanker dan tidur.

Sebuah studi yang menganalisis data dari lebih dari 14.800 orang berusia 45 tahun ke atas dan mengamati mereka selama median 6,9 tahun, menilai hubungan antara tidur malam, kebersihan saat tidur siang, dan total durasi tidur mereka dengan kejadian kanker.

Studi tersebut menyimpulkan, bahwa tidur kurang dari 6 jam tidur per malam meningkatkan risiko kanker menjadi 41% lebih tinggi.

Kemudian, tidak tidur siang meningkatkan risiko kanker 60% lebih tinggi. Lalu, orang yang tidur kurang dari 7 jam total (tidur siang dan tidur malam) berisiko kanker 69% lebih tinggi.

Bagaimana kurang tidur meningkatkan risiko kanker?

Pertama, kurang tidur menyebabkan kadar melatonin yang lebih rendah dalam tubuh, yang mengatur jam biologis internal tubuh dan memiliki sifat anti-kanker.

Selain itu, tidur juga membantu sistem kekebalan tubuh mendeteksi dan menghancurkan sel kanker. Gangguan tidur bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan fungsi ini.

Gangguan dalam siklus tidur alami tubuh juga dapat mengubah keseimbangan hormon yang dalam jangka panjang dapat mendorong pertumbuhan tumor.

Hubungan Kurang Tidur dan Penyakit Jantung

Ketika waktu tidur diminimalkan, tekanan darah tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Hal ini dapat menekan arteri, meningkatkan peradangan, dan mempercepat penumpukan plak. Pada akhirnya, semua ini mengakibatkan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. 

BACA JUGA:   STY: Setiap Kami Halau Pemain Bahrain Pasti Pelanggaran

Kurang tidur juga dapat mengganggu metabolisme glukosa dan meningkatkan hormon stres seperti kortisol, yang memicu serangkaian efek yang membahayakan jantung dan sistem pembuluh darah. 

Laporan dalam jurnal seperti European Heart Journal secara konsisten menunjukkan berulang kali bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara waktu tidur yang pendek dan peningkatan mortalitas kardiovaskular.

Adapun, penyakit jantung dan kanker memiliki penyebab yang sama, yakni peradangan kronis. Kurang tidur akan menggandakan zat kimia inflamasi dalam tubuh, memberikan lahan subur bagi perkembangan penyakit. 

Jika usus besar, arteri, dan sistem kekebalan tubuh terus-menerus ditekan oleh sumbu inflamasi, risiko cedera genetik, penyumbatan arteri, dan kegagalan organ meningkat sepuluh kali lipat.

Kabar baiknya, kesehatan tidur ada di tangan Anda. Tidur tujuh hingga sembilan jam per malam dengan kualitas tidur yang baik adalah salah satu bentuk pencegahan yang paling efektif.

Melakukan perubahan kecil seperti tidur pada waktu yang sama, tidak mengonsumsi kafein setelah tengah hari, tidur di lingkungan yang gelap dan sejuk, serta mengurangi waktu menonton layar sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur secara signifikan.



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER