DI tengah puluhan orang yang sedang bernyanyi, Baskara Putra ikut menyumbangkan suara emasnya. Vokalis .Feast itu turut menyanyikan lagu andalan grup musiknya, “Kami Belum Tentu”, bersama peserta lainnya.
Pilihan Editor: Cholil Mahmud Bicara soal Keterlibatan Musisi Suarakan Keresahan Masyarakat
Nyanyi Bareng Jakarta Bernyanyi Bersama .Feast dan ERK
Baskara dan sejumlah rekan satu band-nya mendatangi acara komunitas Nyanyi Bareng Jakarta yang digelar di aula Gudskul, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Senin sore, 8 September 2025. Komunitas tersebut mempertemukan orang asing yang tak saling kenal untuk bernyanyi bersama dalam format paduan suara. Mereka dibagi ke dalam empat kelompok: sopran, alto, tenor dan bas.
Baskara berdiri di barisan para penyanyi tenor. Sama seperti seluruh peserta lain, pria berusia 31 tahun itu mengenakan tema dress code yang telah ditentukan, yakni brave pink and hero green. Baskara mengenakan jaket berwarna hijau sedangkan sebagian peserta lain menggunakan pakaian bernuansa merah muda.Â
Baskara menuturkan bahwa penyampaian aspirasi politik dapat dilakukan dengan cara yang beragam. Dia menilai salah satu cara yang bisa ditempuh melalui kesenian. “Menurut saya, seni punya kekuatan dan kemampuan untuk memberikan suara ke ruang-ruang yang sebelumnya tidak ada suaranya,” kata Baskara kepada Tempo.Â
Suasana acara komunitas Nyanyi Bareng Jakarta di aula Gudskul, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 8 September 2025. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Khususnya dalam musik, Baskara mengatakan seorang musisi dapat memberikan pengetahuan baru bagi para menikmatinya. Melalui lagu, jelas dia, musisi bisa memberikan pengantar agar publik melek politik. “Musik adalah media yang sangat efektif buat mengajak pendengarnya bisa lebih mawas dengan apa yang terjadi secara sosial maupun politik,” ujarnya.Â
Bukan hanya lagu .Feast, komunitas Nyanyi Bareng Jakarta juga menyanyikan dua lagu Efek Rumah Kaca, yakni “Misi Tidak Percaya” dan “Bersemi Sekebun”. Seluruh personel grup musik itu, termasuk vokalis Cholil Mahmud, ikut bernyanyi. Adapun sang gitaris, Reza Ryan, mengiringi paduan suara dadakan itu dari sesi latihan sampai rekaman.Â
Di akhir acara, para personel .Feast dan Efek Rumah Kaca turut menemui penggemar mereka. Para peserta yang hadir bahkan sampai mengantre untuk mendapatkan tanda tangan dan foto bersama idola mereka.Â
Alasan Bernyanyi Lagu .Feast dan Efek Rumah Kaca
Meda Kawu, salah seorang pendiri Nyanyi Bareng Jakarta, mengungkap pemilihan lagu ini bukan tanpa arti. Menurut dia, lagu .Feast melambangkan perjuangan sedangkan lagu Efek Rumah Kaca menyimbolkan harapan.Â
Pendiri Nyanyi Bareng Jakarta lainnya, Gladys Santoso, berpendapat bahwa penikmat musik perlu punya kesadaran tentang isi politik. Sebab, sambung Gladys, politik ikut mengatur setiap kehidupan individu.
Sebagaimana dalam bernyanyi, Gladys menerangkan, suara juga punya makna penting bagi penyampaian aspirasi politik. “Semua orang punya suara untuk mengungkapkan apa yang dia mau,” tuturnya.Â

