Wednesday, November 5, 2025
Google search engine
HomeHiburanJaksa Tolak Pleidoi Fariz RM. Kilas Balik Terjerat Narkoba Keempat Kalinya

Jaksa Tolak Pleidoi Fariz RM. Kilas Balik Terjerat Narkoba Keempat Kalinya

JAKSA penuntut umum (JPU) Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, menolak pleidoi atau nota pembelaan dari Musisi Fariz Roestam Moenaf atau Fariz RM atas kasus narkoba keempat kalinya.

“Memohon kepada majelis hakim yang arif dan bijaksana untuk, satu, menolak seluruh nota pembelaan dari penasihat hukum terdakwa. Dua, memutus sesuai dengan surat tuntutan kami,” ujar Indah Puspitarani selaku JPU dalam ruang sidang di PN Jakarta Selatan pada Jumat, 15 Agustus 2025.

Jaksa menilai, penyesalan terdakwa tak dapat dipercaya sebab berulang kali terjerat atas kasus yang sama. “Penyesalan terdakwa tidak dapat dipercaya karena terdakwa dijerat tindak pidana narkotika untuk kesekian kalinya, merupakan bukti tidak adanya penyesalan dari diri terdakwa untuk benar-benar bersih dari narkotika,” kata Jaksa.

Fariz RM dikenal karya-karyanya memiliki musikalitas yang tinggi bahkan ia termasuk satu di antara sedikit musisi yang bisa memainkan semua alat musik, sebut saja piano, kibor, gitar, bas, drum, alat musik tiup sampai alat musik dawai.

Musikus kelahiran Jakarta pada 5 Januari 1959 ini, mulai belajar piano sejak berusia lima tahun kepada ibunya, Anna Reijnenberg. Memasuki masa SMA di SMA 3 Teladan, Setia Budi, Jakarta, Fariz sering mengisi acara musik di sekolahnya.

BACA JUGA:   Film Kiblat Dirujak Publik dan MUI, Rumah Produksi Minta Maaf Janji Ganti Judul dan Poster

Dikutip dari Itbpress.id, Fariz RM pernah terlibat proyek operet pada acara perpisahan dan grup vokal sekolah bersama Addie MS dan Iman R.N. Tidak hanya acara perpisahan bersama Addie MS, Adjie Soetama, Raidy Noor, dan Ikang Fawzi, Fariz pernah menjadi juara ketiga lomba cipta lagu remaja yang diadakan oleh Radio Prambors Jakarta pada 1977.

Setelah lulus SMA, Fariz melanjutkan studinya di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Seni Rupa pada 1978. Di Bandung, Fariz bergabung dengan dua grup musik beraliran rock, di Giant Step sebagai musisi pengganti untuk posisi kibor dan di The Rollies menggantikan posisi drum. Selain dua grup tersebut, di Bandung, Fariz juga pernah mengiringi kelompok musik pimpinan Harry Roesli, Harry Roesli Kharisma pada 1979.

Pada dekade 1980-an, Fariz RM mulai bersinar sebagai musikus solo, terutama setelah album dan lagu Sakura (1980), Nada Kasih (1987), dan Barcelona (1988). Di album keduanya, Sakura, Fariz menggunakan sistem rekam overdubbed dan memainkan berbagai instrumen musik seperti drum, kibor, gitar, bas, dan perkusi sendirian. Sejak 1980-an, Fariz RM terus berkarya hingga menghasilkan puluhan album baru termasuk lebih dari 21 album solo yang di cetak.

BACA JUGA:   TPID Kabupaten Pasuruan Raih Penghargaan dari Pemprov Jatim

Pada Mei 2001, Fariz pernah diperiksa polisi sebagai saksi kasus peledakan bom di Jalan Perahu I, Jakarta, yang diduga dilakukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dirinya diperiksa polisi karena ada sebuah surat yang dia buat untuk Panglima Gam Teungku Abdullah Syafei.
Kepada wartawan waktu itu, Fariz mengatakan bahwa surat tersebut berkaitan dengan posisinya sebagai pemusik.

“Nulis surat kan nggak papa, sama orang untuk minta izin sesuatu, mengadakan pagelaran musik, semacam kulonuwun,” katanya seperti dikutip Tempo, 21 Mei 2001.

Publik kemudian dikejutkan kembali setelah terjadi penangkapan Fariz RM atas kasus narkoba. Fariz divonis pidana selama delapan bulan. Beberapa tahun setelahnya, pada 6 Januari 2015, Fariz kembali ditangkap Subnit Narkotika Jakarta Selatan setelah kedapatan membawa psikotropika jenis heroin, satu paket ganja dan alat hisap sabu. Setelah menjalani rehabilitasi atas terjerat narkoba kedua kalinya, pada tahun 2018, musikus senior itu kembali kedapatan mengonsumsi sabu.

BACA JUGA:   Suarez Sindir Gelandang Brasil, Merasa Uruguay Tak Dihormati

Kepada para wartawan, Fariz RM mengaku sangat menyesali perbuatannya untuk ketiga kalinya ditangkap karena kasus narkoba. “Jelas ini bukan contoh yang baik,” ujar Fariz pada Ahad, 28 Agustus 2018.

Sebelum terjerat kasus narkoba keempat kalinya, Fariz RM memulai 2025 dengan perilisan album barunya betajuk To Another Page: A Compilation Fariz RM. Peluncuran tersebut digelar di ballroom Hotel Oria, Jakarta, pada Sabtu, 11 Januari 2025 bersamaan dengan ulang tahunnya yang ke-66. Saat itu, perilisan album barunya dihadiri oleh Komunitas Fantastic Fariz RM dan banyak musisi senior lainnya seperti Vina Panduwinata, Rika Roeslan, serta Keenan Nasution dan Addie MS, yang pernah terlibat langsung dalam karir musik Fariz RM.

Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER