Jakarta, CNN Indonesia —
Juventus resmi mengumumkan pemecatan Massimiliano ‘Max’ Allegri dari kursi kepelatihan pada Jumat (17/5). Berikut perjalanan Allegri di Juventus.
Nama Allegri mulai berkibar saat membawa AC Milan meraih scudetto pada 2011. Juventus kemudian merekrut pelatih kelahiran 11 Agustus 1967 itu pada paruh musim 2013/2014.
Bersama Allegri, Juventus menegaskan dominasi di sepak bola Italia usai era Antonio Conte berakhir. Allegri membawa lima gelar scudetto beruntun dari 2015 hingga 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama periode itu pula, terdapat empat Coppa Italia berturut-turut sejak 2015 hingga 2018, lalu dua Supercoppa Italiana pada pada 2015 dan 2018, serta dua kali final Liga Champions pada 2015 dan 2017.
Juventus memutuskan pisah dengan Allegri jelang musim 2019/2020. Namun perpisahan itu hanya berlangsung selama dua musim sebelum Allegri kembali ditunjuk sebagai allenatore.
Harapan hujan trofi kembali berada di pundak pelatih asal Livorno, Italia itu. Namun di periode keduanya, dominasi Juventus di negeri Pizza perlahan-lahan memudar. Tiga musim Serie A jadi milik Napoli, AC Milan, dan Inter Milan.
Kendati demikian, perjalanan kedua Allegri bersama Juventus bukan tanpa trofi. Coppa Italia musim 2023/2024 berhasil diraih Federico Chiesa dan kawan-kawan. Tapi pencapaian itu tidak memuaskan petinggi klub.
Meski membawa trofi dan lolos Liga Champions musim ini, Allegri tetap didepak oleh Juventus. Alasan tak membawa nilai-nilai positif di final Coppa Italia jadi penyebab pelatih 56 tahun itu kembali berstatus tanpa klub.
Sejauh ini belum jelas masa depan pelatih yang belum pernah menangani tim di luar Italia itu. Tim-tim Serie A juga belum melancarkan manuver untuk mendekati Allegri.
(ikw/ptr)