Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Deret negara yang menolak resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal keanggotaan Palestina menjadi sorotan berita internasional pada Senin (13/5).
Raja Charles menunjuk Pangeran William untuk memimpin resimen lama sang adik, Pangeran Harry, juga turut menjadi sorotan. Berikut kilas berita internasional:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan Israel vs Hamas Bertempur Sengit di Gaza
Pasukan Israel dan kelompok perlawanan di Palestina Hamas terlibat dalam pertempuran sengit di Gaza, Minggu (12/5).
Di hari itu, tentara Israel menggempur habis-habisan kamp Jabaliya dan Zeitoun di timur Gaza dan Beit Hanoun serta Beit Lahiya di utara Gaza. Di selatan Gaza, pertempuran juga berkobar.
Para saksi mata mengatakan serangan udara dan tembakan artileri nyaris terjadi setiap saat.
Israel Makin Pecah, Netanyahu Cekcok dengan Panglima-Bos Shin Bet
Israel dikabarkan semakin terpecah usai Kepala Staf Pasukan Pertahanan (IDF)Â Herzi Halevi mengkritik strategi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu soal siapa yang akan memerintah Jalur Gaza Palestina usai agresi brutalnya berakhir.
Hal tersebut disampaikan Halevi dalam sebuah rapat bersama Kabinet Perang Israel. Dalam rapat itu, Halevi dengan lantang menyebut Netanyahu “kekurangan strategi pasca-konflik”.
Gempuran tentara Israel di Jalur Gaza tanpa henti membuat sejumlah kawasan itu jatuh ke tangan negara Zionis. Halevi yang memegang penuh kuasa tentara Israel pun mempertanyakan strategi lanjutan dari Netanyahu soal status kekuasaan yang saat ini “kosong” di sejumlah wilayah di Jalur Gaza.
Daftar 9 Negara yang Tolak Palestina Jadi Anggota PBB
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)mengesahkan resolusi yang mendukung penentuan keanggotaan Palestina di organisasi tersebut pada Jumat (10/5) waktu Amerika Serikat.
Dalam pemungutan suara, sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB. Sembilan negara menolak, dan 25 negara lain abstain.
Resolusi itu menambah dan memperkuat hak Palestina dalam organisasi. Selain itu, resolusi Majelis Umum ini juga turut mendorong Dewan Keamanan (DK) untuk mempertimbangkan kembali pengajuan menjadi anggota penuh PBB.
(rds)