TEMPO.CO, Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto memperingatkan pihak-pihak yang tidak mau diajak bekerja sama dalam pemerintahannya nanti agar tidak mengganggu. Prabowo mengingatkan hal itu dalam acara rapat koordinasi nasional (Rakornas) Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta, Kamis, 9 Mei 2024.
“Yang tidak mau diajak kerja sama, tidak apa-apa. Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silakan jadi penonton yang baik. Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya, jangan mengganggu,” ujar Prabowo.
Peringatan Prabowo itu mendapat respons berbagai kalangan, baik yang setuju maupun menentang.
1. Ganjar Pranowo: Yang Bekerja Sama Aja Bisa Ganggu
Mantan calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto. Prabowo sebelumnya mengingatkan agar pihak yang tidak ingin bekerjasama tidak mengganggu pemerintahan.
“Yang bekerja sama aja bisa ganggu lho, saya ingetin lho ya,” kata Ganjar saat ditemui usai peringatan hari ulang tahun relawannya, Jaringan Kerja Akar Rumput Bersama Ganjar (Jangkar Baja), di Jakarta pada Jumat, 10 Mei 2024.
Ganjar lantas mewanti-wanti agar jangan sampai pihak yang di dalam pemerintahan malah mengganggu jalannya pemerintahan. Umpamanya, kata dia, korupsi di dalam pemerintah bisa mengganggu visi menciptakan pemerintahan yang bersih.
“Yang di luar jangan-jangan membantu karena mengingatkan yang baik, dan checks and balances akan berjalan,” ujarnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan semestinya ruang-ruang checks and balances lebih dibuka. Ia menyebutkan tak cuma partai politik yang di luar pemerintahan, tetapi juga masyarakat sipil bisa ikut memberikan catatan-catatan kritis pada pemerintahan mendatang.
2. Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mardani Ali Sera: Wajib Mengontrol Pemerintah
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Mardani Ali Sera, menanggapi pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto yang meminta pihak yang tak mau bekerja sama agar tidak mengganggu pemerintahannya.