Monday, March 17, 2025
Google search engine
HomeInternasionalVo Van Thuong, Presiden Vietnam yang Mundur terkait Kasus Korupsi

Vo Van Thuong, Presiden Vietnam yang Mundur terkait Kasus Korupsi




Jakarta, CNN Indonesia

Presiden Vietnam Vo Van Thuong mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu (20/3) di tengah gejolak kasus korupsi di negaranya.

Ia menjabat sebagai presiden ke-12 Vietnam dan menjadi sosok termuda dari Partai Komunis Vietnam (CPV).

Thuong mundur saat di tengah kasus korupsi yang terjadi selama beberapa waktu ke belakang. Ini membuat ia ditekan oleh partainya sendiri karena mengancam reputasi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengunduran dirinya diterima oleh Majelis Nasional Vietnam melalui sebuah pemungutan suara. Majelis Nasional Vietnam memutuskan untuk mengeluarkannya dari CPV dan mencabutnya sebagai badan pengambil keputusan tertinggi di Vietnam, seperti ditulis Reuters pada Rabu (20/3).

Siapa sosok Vo Van Thuong?

BACA JUGA:   VIDEO: Tangis Orang Tua Gendong Jenazah Anak-anak di Gaza

Vo Van Thuong lahir pada 1970 di Hai Durong, Vietnam utara. Ia mempelajari filosofi Marxisme di Universitas Ho Chi Minh City.

Setelah lulus, ia melanjutkan ke jenjang master dengan mengambil subjek yang sama. Keahliannya pada filosofi Komunis membuat Van Thuong dilirik oleh Partai Komunis Vietnam dan menjadi anggota resmi pada 1994.

Sebagai anggota termuda CPV, Thuong merupakan menjadi murid dari sang ketua partai Nguyen Phu Throng.

Kedekatannya dengan Phu Throng membuatnya mendapatkan pengetahuan lebih tentang politik dan komunisme. Ini yang membuat sepak terjang politik Thuong melesat.

Mulanya ia terpilih sebagai Sekretaris Komite Partai mewakili provinsi Quang Ngai pada 2011 hingga 2014.

Setelah melalui proses politik yang ia pelajari selama menjabat, Thuong dipercayai oleh CPV sebagai Wakil Sekretaris Komite Partai cabang kota Ho Chi Minh pada 2015-2020.

BACA JUGA:   VIDEO: Warga Gaza Cari Korban di Bawah Reruntuhan dengan Tangan Kosong

Berkat komitmen dan dedikasinya pada CPV, ia terpilih sebagai Sekretaris Komite Pusat CPV pada 2021 sebelum menjadi Presiden.

Kemudian, pada 2 Maret 2023 Majelis Nasional Vietnam memilih Thuong sebagai presiden Vietnam untuk menggantikan Nguyen Xuan Phuc yang terjerat kasus korupsi besar-besaran.

Pada pidato pertamanya menjadi presiden Vietnam, Thuong mengatakan bahwa ia “dengan tegas” akan melanjutkan perjuangan untuk memerangi korupsi.

“Saya akan setia sepenuhnya kepada tanah air, rakyat, dan konstitusi, berusaha memenuhi tugas yang diberikan oleh partai, negara, dan rakyat,” ujar Thuong pada siaran langsung televisi Vietnam seperti dikutip Reuters.

Namun, baru ini pemerintah Vietnam menyatakan bahwa Thuong melanggar aturan partai dan “berdampak negatif terhadap opini publik, memengaruhi reputasi partai, negara, dan pribadinya,” ujar Thuong seperti ditulis cnnindonesia.com.

BACA JUGA:   KTT D-8 Mesir, Prabowo Sindir Dunia Tutup Mata soal HAM Umat Muslim

Secara bersamaan, pengunduran diri Thuong mencuat usai polisi Vietnam mengumumkan penangkapan tersangka atas dugaan korupsi satu dekade lalu yang dilakukan oleh mantan Kepala Provinsi Quang Ngai. Itu merupakan provinsi yang Thuong pernah duduki sebagai ketua partai cabang Quang Ngai pada 2011-2014.

Namun, belum ada keterangan resmi dari Majelis Nasional terkait alasan lebih lanjut pengunduran diri Thuong.

Kasus korupsi yang tengah marak di Vietnam memang menjadi suatu kecurigaan tersendiri. Pasalnya, terdapat satu kasus penggelapan dana sebesar US$12,4 miliar atau setara Rp192 triliun oleh seorang pengembang properti.

Hal itu dapat memunculkan sebuah pertanyaan besar bagi publik hingga meningkatkan kewaspadaan bagi para pemantau korupsi di Vietnam.

(val/bac)

[Gambas:Video CNN]





Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER