Kongres Peru pada Kamis (18/4) telah menyepakati persetujuan dengan Amerika Serikat untuk mengijinkan pencegatan pesawat yang dicurigai membawa narkoba.
Pada 2001, AS menghentikan dukungannya usai angkatan udara Peru salah menembak jatuh salah satu pesawat yang disangka sebagai penyeludup narkoba.
Insiden ini menyebabkan tewasnya dua warga negara Amerika.
Kementerian Luar Negeri Peru mengatakan perjanjian ini akan memungkinkan Peru menerima dukungan keuangan, data radar, bantuan operasional, dan pelatihan dari Amerika Serikat.
Menurut PBB, Peru bersama dengan Kolombia menjadi salah satu produser daun koka dan kokain terbesar di dunia.
Daun koka dilegalkan di Peru untuk kebutuhan tradisional, tetapi hampir 90 persen daun ini disalahgunakan untuk dijadikan narkoba.