Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan Israel tidak akan lagi menyetujui konvoi makanan masuk ke Gaza utara.
Hal tersebut diungkapkan Lazzarini lewat sebuah cuitan di akun X (dulu Twitter). Ia pun mendesak agar larangan ini segera dicabut oleh Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ini keterlaluan dan disengaja untuk menghalangi bantuan penyelamatan nyawa selama bencana kelaparan yang disebabkan oleh manusia,” kata Philippe Lazzarini pada Minggu (24/3).
“Pembatasan ini harus dicabut,” tegasnya.
UNRWA sempat tersandung kontroversi ketika Israel menuduh beberapa staf badan tersebut terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Akibat tuduhan tersebut, sekitar 15 negara menarik dukungan dari UNRWA pada Januari lalu. Beberapa di antaranya, Amerika Serikat, Australia, Jepang, Swiss, hingga Belanda. Mereka memangkas dana sekitar US$450 juta atau sekitar Rp7 triliun.
Sedangkan, negara-negara lain menangguhkan hingga ikut menyetop bantuan dana kepada kepada UNRWA.
Pemangkasan dana itu membuat UNRWA kesulitan untuk mendistribusikan bantuan makanan kepada warga Palestina yang berada di Gaza.
Ada beberapa negara yang kemudian memutuskan untuk kembali mengucurkan dana ke UNRWA. Keempat negara itu adalah Australia, Swedia, Kanada, dan Denmark.
Namun, hal tersebut tidak serta merta mempermulus jalan UNRWA untuk memberikan bantuan makanan kepada Gaza.
“Dengan mencegah UNRWA memenuhi mandatnya di Gaza, waktu akan berjalan lebih cepat menuju kelaparan dan lebih banyak lagi yang akan meninggal karena kelaparan, dehidrasi, dan kurangnya tempat berlindung,” ujar Lazzarini.
Agresi sekaligus penjajahan Israel di Jalur Gaza masih berlanjut sejak pecah pada 7 Oktober 2023. Hingga kini, agresi itu telah menewaskan 32.070 orang. Sementara, 74.298 lainnya mengalami luka-luka.
(pra)