Thursday, November 6, 2025
Google search engine
HomeInternasionalTrump Ultimatum Bakal Bom Iran jika Tak Capai Kesepakatan Nuklir

Trump Ultimatum Bakal Bom Iran jika Tak Capai Kesepakatan Nuklir




Jakarta, CNN Indonesia

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan ada pengeboman, jika Iran tidak segera mencapai kesepakatan dengan AS soal nuklir. 

Dalam pernyataan pertama sejak Iran menolak negosiasi nuklir dengan AS, Trump mengaku pejabat kedua negara telah berbicara, namun dia tak memberikan perincian lebih lanjut. 

“Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pengeboman. Itu akan menjadi pengeboman yang belum pernah mereka lihat sebelumnya,” kata Trump dalam sebuah wawancara telepon seperti diberitakan Reuters, Senin (31/3).



ADVERTISEMENT

BACA JUGA:   6 Orang Tewas usai Israel Gempur Habis-Habisan Koya Suriah


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jika mereka tidak membuat kesepakatan, saya akan mengenakan tarif sekunder pada mereka seperti yang saya lakukan empat tahun lalu,” Trump menambahkan.

Iran mengirimkan tanggapan melalui Oman terhadap surat dari Trump, yang mendesak Teheran untuk mencapai kesepakatan nuklir baru beberapa waktu lalu.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghci mengatakan kebijakannya adalah tidak terlibat dalam negosiasi langsung dengan Amerika Serikat saat berada di bawah tekanan dan ancaman militer.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan kembali kebijakan tersebut pada Minggu.

“Negosiasi langsung (dengan AS) telah ditolak, tetapi Iran selalu terlibat dalam negosiasi tidak langsung, dan sekarang juga, Pemimpin Tertinggi telah menekankan bahwa negosiasi tidak langsung masih dapat dilanjutkan,” katanya.

BACA JUGA:   Tolak Gencatan Senjata, Netanyahu Perintah Pasukan Israel Serbu Rafah

Dalam wawancara NBC, Trump juga mengancam akan mengenakan tarif sekunder yang memengaruhi pembeli barang suatu negara, baik di Rusia maupun Iran.

Sebelummya, dia menandatangani perintah eksekutif yang mengesahkan tarif tersebut pada pembeli minyak Venezuela.

Dalam periode pertamanya, Trump menarik AS dari kesepakatan 2015 antara Iran dan negara-negara besar dunia yang menetapkan batasan ketat pada aktivitas nuklir Teheran yang disengketakan dengan imbalan keringanan sanksi.

Negara-negara Barat menuduh Iran memiliki agenda rahasia untuk mengembangkan kemampuan senjata nuklir dengan memperkaya uranium hingga tingkat kemurnian fisil yang tinggi, di atas apa yang mereka katakan dapat dibenarkan untuk program energi atom sipil.

Sementara Iran mengatakan program nuklirnya sepenuhnya untuk tujuan energi sipil.

BACA JUGA:   Citra Satelit 'Pergoki' China Diam-diam Bangun Kapal Induk Misterius

(yoa/dna)






Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER