Bisnis.com, JAKARTA — Polisi menembak mati seorang yang tiba-tiba menabrakkan mobil ke pejalan kaki dan menusuk petugas keamanan di dekat sinagoga di Manchester. Dua orang tewas akibat insiden tersebut.
Melansir Reuters, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer memastikan bahwa pihaknya telah memperkuat perlindungan terhadap sinagoga-sinagoga di seluruh Inggris untuk menjaga keamanan komunitas Yahudi.
Kepolisian Greater Manchester telah mengatakan bahwa tersangka, yang tampak mengenakan rompi berisi alat peledak, ditembak mati setelah petugas bergegas ke tempat kejadian perkara di Sinagoge Jemaat Ibrani Heaton Park di distrik Crumpsall, kota di Inggris utara.
Sebuah video yang dibagikan di media sosial dan diverifikasi oleh Reuters menunjukkan polisi menembak seorang pria di dalam perimeter sinagoge, sementara seorang pria lain tergeletak di lantai berlumuran darah, tampak mengenakan penutup kepala tradisional Yahudi.
Insiden Teroris
Adapun seorang polisi meminta warga menjauh dari lokasi karena pria yang diduga pelaku utama penikaman memiliki bom. Beberapa detik sebelum suara tembakan terdengar.
Seorang saksi mata mengatakab bahwa ia melihat tiga polisi mengarahkan senjatanya ke seorang pria di tempat parkir sinagoge, sambil berkata: “Tetap tiarap, jangan bergerak atau kami akan tembak.”
“Lalu mereka menembak, dan dia jatuh ke lantai. Kemudian dia mencoba bangun lagi dan bergerak lagi, dan mereka menembaknya lagi. Dan kemudian terjadi kepanikan,” katanya.
Sebuah unit penjinak bom kemudian dipanggil ke tempat kejadian, dan polisi mengonfirmasi bahwa alat yang dikenakan tersangka tidak layak pakai.
Perwira kontraterorisme paling senior di Inggris, Laurence Taylor, mengatakan serangan itu telah dinyatakan sebagai insiden teroris. Dia mengatakan polisi telah mengetahui identitas penyerang, tetapi belum dapat mengonfirmasinya. Dua orang juga telah ditangkap, katanya.
“Masyarakat di seluruh Inggris yang biasanya memperingati hari suci ini kini berduka, dan khawatir akan keselamatan mereka,” katanya kepada para wartawan. “Saya ingin menegaskan: kepolisian Inggris sedang bergerak. Dan bergerak cepat.”
Antisemitisme di Inggris
Reuters melaporkan bahwa antisemitisme telah melonjak ke tingkat rekor di Inggris sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 dan perang Israel berikutnya di Gaza.
Perdana Menteri Keir Starmer, bergegas pulang lebih awal dari KTT Eropa di Kopenhagen untuk memimpin pertemuan darurat di London.
Dia berjanji akan melakukan segala hal untuk memberikan keamanan bagi komunitas Yahudi dan mengerahkan lebih banyak polisi ke sinagoge.
“Kita harus tegas, ini adalah kebencian yang bangkit kembali, dan Inggris harus mengalahkannya sekali lagi,” katanya.