Wednesday, November 5, 2025
Google search engine
HomeEkonomi BisnisSinergi Inti Andalan (INET) Rancang Rights Issue Jumbo Rp3,2 Triliun

Sinergi Inti Andalan (INET) Rancang Rights Issue Jumbo Rp3,2 Triliun



Bisnis.com, JAKARTA — PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) atau rights issue jumbo senilai maksimal Rp3,2 triliun. 

Dalam keterbukaan informasi, INET akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 12,8 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham. INET menetapkan rasio rights issue sebesar 3:4, artinya setiap pemegang 3 saham lama berhak atas 4 HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu).

Dalam rights issue ini, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara (AKUN) yang merupakan pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 60,62% saham INET, berkomitmen menyerap seluruh haknya. AKUN juga siap menjadi pembeli siaga untuk sisa saham yang tidak diambil investor lain.

Melalui Surat Pernyataan pada 19 September 2025, AKUN menyatakan siap melaksanakan HMETD senilai Rp1,78 triliun dari porsi kepemilikannya dan menjadi pembeli siaga hingga maksimal 5,65 miliar saham atau senilai Rp1,41 triliun jika saham baru tak seluruhnya terserap pasar.

BACA JUGA:   Prediksi Skor Bali United vs Persebaya 28 Desember: Susunan Pemain, H2H

Total potensi injeksi dana dari AKUN dan hasil seluruh dana aksi korporasi ini ke kas INET bisa mencapai lebih dari Rp3,2 triliun. 


Dana segar hasil rights issue ini akan digunakan INET untuk mempercepat ekspansi jaringan Fiber To The Home (FTTH) berkecepatan tinggi dengan teknologi Wi-Fi 7. Sebanyak Rp2,8 triliun akan dikucurkan ke anak usaha, PT Garuda Prima Internetindo (GPI), untuk menggaet 2 juta pelanggan baru di Bali dan Lombok.

Dana rights issue juga akan dialokasikan untuk anak usaha PT Pusat Fiber Indonesia (PFI) sebesar Rp213,44 miliar untuk melunasi biaya sewa jaringan kabel bawah laut (IRU) ke PT Jejaring Mitra Persada (JMP).

BACA JUGA:   Harga Emas Antam di Pegadaian Termurah Rp634.000, Borong Mumumpung Belum Naik!

Lalu, sebesar Rp135 miliar akan dialokasikan ke PT Internet Anak Bangsa (IAB) untuk modal kerja pembangunan FTTH di Pulau Jawa.

Adapun sisa dana hasil rights issue akan digunakan untuk pengembangan layanan, pembelian perangkat, pemasaran, pelatihan, dan biaya overhead lainnya.

Investor yang tidak melaksanakan rights issue ini, maka sahamnya akan terdilusi sampai dengan maksimum sebesar 57,14% dari total porsi kepemilikan saham dari masing-masing pemegang saham saat pelaksanaan rights issue.

Bersamaan dengan rights issue ini, INET juga akan menerbitkan hingga 3,07 miliar Waran Seri II dengan rasio 25:6, yang bisa dikonversi menjadi saham baru pada periode pelaksanaan 3 Juni 2026–1 Desember 2028. Potensi tambahan dana dari waran ini mencapai Rp921,6 miliar.

BACA JUGA:   Reaksi Emosional Rio Waida Usai Tersingkir di Olimpiade Paris 2024


Berikut adalah jadwal dari rights issue INET.

Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD

– Pasar Reguler dan Negosiasi : 25 November 2025

– Pasar Tunai : 27 November 2025

Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD

– Pasar Reguler dan Negosiasi: 26 November 2025

– Pasar Tunai: 28 November 2025

Tanggal Pencatatan dalam Daftar pemegang saham yang berhak atas HMETD: 27 November 2025

Perdagangan & Pelaksanaan HMETD: 1–5 Desember 2025

Perdagangan Maran Seri II: 3 Desember 2025–1 Desember 2028

Pelaksanaan Waran Seri II: 3 Juni 2026–1 Desember 2028



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER