TEMPO.CO, Jakarta – Aktor senior, Ray Sahetapy meninggal pada Selasa, 1 April 2025 pada pukul 21.04 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, dalam usia 68 tahun. Kabar ini disampaikan putra Ray, Surya Sahetapy dalam unggahan di akun Instagramnya, satu jam lalu. “Selamat jalan, Ayah! Kami selalu menghargai kenangan-kenangan bersamamu. Titip salam cinta dan kangen ke kak Gisca!” tulisnya seraya mengunggah fotonya bersama aktor legendaris itu.
Di Instagram Storynya, Surya Sahetapy yang kini bermukim di New York, Amerika Serikat itu mengunggah foto ayahnya bersama mendiang kakak sulungnya, Gisca Sahetapy. “Titip salam cinta dan kangen ke Kak Gisca, Dad!” tulis pengajar di Rochester Institute of Technology ini mengulangi unggahan di beranda Instagramnya. Unggahan duka cita juga dilakukan Merdianti Octavia, istri Rama Sahetapy.
Ray Sahetapy sudah lama menderita stroke. Kondisinya sempat membaik. Namun pada 3 Maret lalu, ia menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto. Sepekan terakhir kondisinya menurun hingga berpulang pada malam ini. Belum ada kabar kapan Ray Sahetapy akan dimakamkan.
Profil dan Perjalanan Karier Ray Sahetapy
Ray Sahetapy, terlahir dengan nama Farence Raymond Sahetapy pada 1 Januari 1957. Menjadi aktor adalah impiannya sejak kecil. Demi mewujudkan impiannya, Ray kuliah di Institute Kesenian Jakarta. Debut keaktorannya dimulai dengan membintangi film Gadis pada 1980 bersama Dewi Yull. Setahun setelah membintangi film itu, keduanya menikah dan memiliki empat anak. Mereka adalah Gisca Sahetapy, Rama Sahetapy, Surya Sahetapy, dan Raya Sahetapy. Gisca Sahetapy meninggal pada 11 Juni 2010 karena radang otak.
Pernikahannya dengan Dewi Yull berakhir pada 2004. Ray Sahetapy selanjutnya menikah dengan Sri Respatini Kusumastuti, teman kuliahnya di IKJ.
Ray dikenal sebagai aktor watak. Berbagai karakter dimainkannya dengan sangat cerdas. Ia pernah membintangi Kabut Ungu di Bibir Pantai, Dukun Ilmu Hitam, Sejuta Serat Sutra. Ia juga bermain di film The Raid. Di film yang diakui secara internasional itu, Ray Sahetapy berperan sebagai kepala gangster narkoba.
Beberapa bukti perannya diapresiasi seperti dalam film Ponirah Terpidana, Tatkala Mimpi Berakhir, dan Jangan Bilang Siapa-siapa. Ray Sahetapy masuk nominasi aktor terbaik di Festival Film Indonesia sebanyak enam kali, namun tak ada yang beroleh kemenangan.
