Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Rusia, Vladimir Putin, bakal mendongkrak anggaran militer negaranya menjadi USD126 miliar atau setara Rp2000 triliun pada 2025 mendatang.
Alokasi anggaran pertahanan nasional Rusia untuk 2025 ini lebih tinggi dari 2024. Sebab, tahun ini, mereka hanya mengalokasikan USD28 miliar atau setara Rp444 triliun untuk keperluan pertahanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parlemen Rusia juga sudah menyetujui usulan anggaran pertahanan tersebut. Sebab, hal ini dilakukan karena pasukan militer Rusia membutuhkan dana lebih untuk membiayai perang melawan Ukraina.
Namun, langkah yang dilakukan Putin bisa menyebabkan rakyat Rusia menjerit. Sebab, kebijakan ini bakal membuat perekonomian Rusia menjadi lesu, dikutip dari CNN.
Kenaikan anggaran pertahanan ini membuat Rusia harus menaikkan suku pajak dan suku bunga secara besar-besaran.
Bahkan, pada Oktober lalu, Rusia menaikkan suku bunga bank sebesar 21 persen. Jumlah kenaikan suku bunga ini merupakan yang terbesar dalam beberapa dekade terakhir.
Hal ini kemudian berdampak pada banyaknya perusahaan di negara tersebut yang melakukan PHK karena tidak bisa membayar pajak dan tidak mampu mengajukan pinjaman ke bank.
Di samping itu, peningkatan anggaran militer ini juga dinilai bakal menyebabkan inflasi. Sebab, pemerintah Rusia mesti mengeluarkan anggaran besar-besaran sehingga perputaran uang menjadi banyak dan nilainya tidak lagi berharga.
Rusia sendiri sebetulnya sudah meningkatkan alokasi anggaran untuk keperluan pertahanan sejak mereka menginvasi Ukraina pada 2022 lalu. Hal itu dilakukan untuk membiayai angkatan militer mereka berperang melawan Ukraina.
(gas/bac)