Thursday, May 22, 2025
Google search engine
HomeInternasionalPresiden AS Trump Mau Hubungi Kim Jong Un usai Dilantik

Presiden AS Trump Mau Hubungi Kim Jong Un usai Dilantik




Jakarta, CNN Indonesia

PresidenĀ Amerika SerikatĀ Donald Trump berencana menghubungi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Rencana itu Trump sampaikan saat wawancara dengan Fox News pada Kamis (23/1).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ya, tentu,” kata Trump saat ditanya apakah akan menghubungi Kim lagi.

Dia lanjut bercerita, “Dia menyukai saya.”

Trump bahkan sempat memuji Kim sebagai orang pintar.

Selama wawancara itu, Trump mengenang upaya dia saat bertemu Kim dalam pertemuan puncak pada 2018 dan 2019.

BACA JUGA:   VIDEO: Jumlah Tewas Kebakaran di Los Angeles Jadi 16 Orang

Trump dan Kim pernah menggelar pertemuan puncak di Singapura pada 2018 untuk membahas denuklirisasi dan sanksi Korut.

Saat itu, Trump berjanji akan mengurangi latihan militer AS dan Korsel.

AS meminta Korut melucuti senjata termasuk program nuklir secara menyeluruh. Namun, Pyongyang ketika itu hanya membongkar situs utama roket Korut dan tak menyampaikan komitmen apapun.

Setahun kemudian, mereka kembali menggelar dialog untuk membujuk Korut menyerahkan program nuklir mereka.

Pertemuan itu tak memberi hasil signifikan. Trump dan Kim disebut-sebut akan kembali menggelar dialog tetapi hingga sekarang tak ada informasi pasti.

Di wawancara kali ini, Trump juga mengatakan akan menetapkan batasan baru untuk senjata nuklir Rusia yang tak diatur. Dia juga berencana membujuk China agar bergabung dengan pakta pengendalian senjata.

BACA JUGA:   165 WNI Terancam Hukuman Mati di Luar Negeri, 51 Lolos

“Saya hampir saja mencapai kesepakatan. Saya akan membuat kesepakatan dengan [Presiden Vladimir] Putin mengenai itu, denuklirisasi,” ujar Trump.

Namun, rencana tersebut terganggu karena Trump kalah dalam pemilihan presiden pada 2020.

Namun, kedekatan Trump sepertinya tak linear dengan anggota kabinetnya.

Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan KTT kedua kepala negara itu tak menghasilkan kesepakatan yang langgeng untuk program nuklir Korut.

Rubio mencap Kim sebagai “diktator” selama sidang konfirmasi Senat awal bulan ini.

“Saya pikir harus ada keinginan untuk melihat lebih serius kebijakan Korea Utara yang lebih luas,” kata Rubio.

(isa/bac)


BACA JUGA:   Kabinet Israel Setuju Gencatan Senjata usai Debat Berjam-jam





Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER