TEMPO.CO, Yogyakarta – Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo tak mempermasalahkan pasangan capres-cawapres lain bergerak intens di wilayah Jawa Tengah selama masa kampanye Pemilu 2024 ini.
Seperti pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang belakangan disebut menggencarkan kampanye di Jawa Tengah untuk menguasai basis suara pemilih PDI Perjuangan (PDIP) yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Lantas, apa respons Ganjar soal Prabowo-Gibran yang gencar di Jawa Tengah, khususnya di Semarang itu?
“Oiya, kita sadar betul kok Jateng itu seksi untuk diambil suaranya,” kata Ganjar di sela menghadiri Hajatan Rakyat di Kulon Progo Yogyakarta Minggu 28 Januari 2024.
Meski demikian, Ganjar masih meyakini, Jawa Tengah suaranya masih tetap dikuasai pemilih PDIP pada Pemilu 2024 ini.
“Jateng ini kan kandang banteng, cukup kokoh, pasti orang ingin mengambil banteng-bantengnya begitu,” kata mantan Gubernur Jateng itu.
Ditanya strategi menjaga suara di Jateng, Ganjar membeberkannya.
“Tentu saja semua kan sudah bergerak sekarang, kalau di internal kami ada namanya kekuatan tiga pilar,” kata dia.
“Tiga pilar itu ada di struktural, legislatif dan eksekutif, nah memang kalau sudah bicara eksekutif kita hati-hati, dulu kami betul-betul menahan diri. Tapi hari ini rasanya mereka semua mengalami pada situasi kuldesak, seperti terjebak begitu ya,” ujar Ganjar.
Iklan
Ganjar pun seolah menyindir pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut presiden selaku eksekutif bisa kampanye dan memihak.
“Karena satu sisi kemarin (eksekutif) disuruh netral, tapi pada satu sisi lain boleh, maka saya hanya meminta kepada kader-kader yang di eksekutif gunakan aturan kalau mau ikut dalam kampanye, cutilah,” kata dia.
“Karena cara itu yang paling benar dan tidak melanggar aturan,” imbuh Ganjar.
Ganjar mencontohkan, kekuatan suara pemilih PDIP di Jateng ketika bergerak diikuti partai-partai lain bergerak cukup masif. Akibatnya, kata Ganjar, relawan-relawannya juga makin hari makin semangat karena situasi kondisi terakhir yang dianggap mendesak.
“Kalau bahasanya mbak Yenny (Wahid-putri Gus Dur), selamatkan demokrasi, nah mereka bangkit. Termasuk civil society di Jakarta juga menyampaikan itu,” urai Ganjar.
PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor:Â Yenny Wahid Ajak Warga Pilih Capres Sesuai Hati Nurani Bukan karena Diberi Bansos
