TEMPO.CO, Jakarta – Musik memiliki peran penting dalam proses kreatif film Sore: Istri dari Masa Depan karya sutradara Yandy Laurens. Tidak hanya menjadi suara latar, tapi juga memperkuat adegan dan menghidupkan percakapan.
Film Sore: Istri dari Masa Depan mengajak penonton masuk ke dalam kisah cinta Jonathan dan istrinya dari masa depan, Sore. Cerita mereka dipenuhi berbagai lapisan emosi, diperkuat oleh pilihan lagu-lagu yang dikurasi khusus untuk film ini.
Yandy Laurens mengungkapkan bagaimana musik berperan sangat besar untuk film-film buatannya. Musik dapat membantunya membayangkan karakter-karakter dalam cerita secara emosional. Sebelum mulai menulis, Yandy akan mulai ngumpulkan lagu-lagu yang secara emosi terasa dekat dengan cerita.
“Saya bikin playlist kolaboratif di Spotify bareng produser, isinya lagu-lagu yang mewakili suasana film yang lagi kita garap. Ketika lagu yang tepat ketemu dengan momen yang tepat dalam cerita, dampaknya sungguh luar biasa,” katanya, dalam keterangan resmi yang diterima Tempo pada Kamis, 10 Juli 2025.
Dimulai dengan Lagu Adhitia Sofyan
Karya para musisi itu dianggap Yandy sebagai wadah untuknya mengelaborasi dan mempertegas cerita yang ingin dia sampaikan melalui film. Dalam playlist tersebut, biasanya Yandy mulai dari dua atau tiga lagu yang bisa menangkap nuansa cerita. Untuk Sore: Istri dari Masa Depan, lagu pertama yang masuk dalam playlist-nya adalah “Gaze” dan “Forget Jakarta” dari Adhitia Sofyan.
Namun, seiring berjalannya waktu, daftar lagunya menjadi berkembang. “Kadang, algoritma Spotify justru yang membawa saya ke lagu-lagu yang enggak terduga dan ternyata ketika disandingkan dengan jalan cerita, jadi sangat menarik, misalnya ‘Terbuang Dalam Waktu’ dan ‘Pancarona’ dari Barasuara,” ungkapnya.
Cerita Berkembang Berkat Musik
Yandy mengakui kalau musik membantunya untuk mengembangkan sebuah cerita, meskipun tidak semua momen di film terinspirasi dari lagu. Ketika sedang menulis bagian tengah cerita di kantor, tiba-tiba lagu ‘Pancarona’ terputar. Yandy langsung berhenti menulis, kemudian baca liriknya. Tanpa disangka, isi dari lagu tersebut persis dengan apa yang sedang dia cari.
“Rasa ragu, bingung, dan abu-abu secara emosi itu semua mewakili semangat Sore. Lagu itu langsung saya masukin ke naskah, lengkap dengan timecode dan visual yang akan menyertainya,” ujar Yandy. Selain itu, ada pula lagu ‘Terbuang dalam Waktu’ yang membangkitkan pemikirannya untuk membuat satu adegan dalam film bisa tumbuh lebih kuat dan emosional.
Lagu ‘Terbuang dalam Waktu’ dari Barasuara berhasil menembus Top 50 Daily Viral Songs di Spotify, hanya dalam beberapa hari setelah Gala Premiere Sore: Istri dari Masa Depan pada Rabu, 2 Juli 2025. “Kami melihat bagaimana soundtrack film begitu sering didengarkan dan akhirnya masuk ke tangga lagu Spotify. Ini menunjukkan bahwa pendengar tidak hanya mendengarkan lagu, tapi juga terhubung dengan ceritanya,” ujar Kossy Ng, Head of Music, Spotify Asia Tenggara.
Pilihan Editor: Terinspirasi Arswendo Atmowiloto

