Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI Ricky Soebagdja memberi jawaban soal performa atlet-atlet badminton Indonesia yang tidak konsisten, khususnya yang akan tampil di Olimpiade.
Menjelang Olimpiade 2024, performa atlet-atlet yang akan tampil di Paris justru terbilang mengundang tanda tanya. Pada Indonesia Open 2024, Jonatan Christie dan kawan-kawan gagal mendulang hasil baik.
Bahkan Jonatan, Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari tumbang di babak pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Khususnya untuk tim Olimpiade kami akan ada analisis dan evaluasi khususnya individu jika ada permasalahan. Itu sudah berjalan sejak [tim] ad hoc dibentuk.”
“Adapun permainan naik turun bahkan ketemu yang lebih bagus, semua hal sudah kami rencanakan dari tim pendukung, psikolog dan sebagainya,” jelas Ricky menjawab pertanyaan soal atlet Olimpiade yang tidak konsisten.
Ricky menjelaskan bakal ada evaluasi yang melibatkan pelatih dan pemain mulai Senin (10/6) hingga menjelang menjelang hari-hari pertandingan di Paris pada akhir Juli mendatang.
“Untuk hasil Indonesia Open yang tidak memuaskan ini, tentunya ini terjadi hal non-teknis di sini. Tapi jujur saya sampaikan bahwa saya belum diskusi langsung secara detail hingga apa penyebabnya para atlet yang kami anggap sudah baik persiapannya, khususnya dari Thomas Uber.
“Kami sudah berhitung sehingga ada di Thailand yang tampil, Malaysia, Singapura, hingga Indonesia Open. Jadi pastinya kami akan evaluasi lebih keras lagi tentang hal-hal seperti ini. Kami betul-betul harus diskusi dan tahu betul apa saja yang dirasakan para atlet tentang Indonesia Open,” terang Ricky mengurai permasalahan.
Ricky tak menampik performa para pemain yang tidak stabil. PBSI pun akan fokus menata kemampuan atlet dan memilih tak memberangkatkan atlet-atlet yang akan berlaga di Paris ke kejuaraan Australia Open.
“Faktanya memang naik turun, ini turus menerus diperhatikan apalagi Olimpiade semakin depan. Karena itu di Australia kami tarik otomatis atlet-atlet Olimpiade tidak ada event dulu,” kata Ricky.
(ikw/nva)
