Thursday, May 22, 2025
Google search engine
HomeInternasionalNyaris 2 Tahun Invasi Rusia, Ukraina Akan Ubah Batas Usia Wamil

Nyaris 2 Tahun Invasi Rusia, Ukraina Akan Ubah Batas Usia Wamil




Jakarta, CNN Indonesia

Ukraina berencana mengubah usia minimal wajib militer yang bisa dimobilisasi ke arena tempur dari 27 tahun menjadi 25 tahun.

Rencana perubahan itu tertuang dalam rancangan undang-undang (RUU) yang dirilis di situs parlemen Ukraina pada Senin (25/12) malam.

Draf RUU tersebut merinci warga negara Ukraina mana yang harus mendaftar wajib militer dan akan berlaku bagi mereka “yang telah mencapai usia 25 tahun,” demikian dikutip Reuters.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejalan dengan itu, Ketua partai penguasa Pelayan Rakyat, David Arakhamia, mengatakan pemerintah Ukraina tengah mengerjakan RUU tersebut atas permintaan militer.

BACA JUGA:   Hamas Dituduh Pakai Senjata China sampai Iran-AS di Ambang Perang

“Militer memerlukan solusi terhadap permasalahannya,” kata Arakhamia di aplikasi pesan Telegram pada Senin pagi.

Rencana Ukraina itu menjadi perbincangan publik usai Presiden Volodymyr Zelensky menyinggung memobilisasi pasukan saat konferensi pers akhir tahun pada 19 Desember.

Di kesempatan tersebut, Zelensky mengatakan militer Ukraina mengusulkan untuk memobilisasi 450.000 hingga 500.000 lebih warga Ukraina ke medan perang.

Dia belum secara resmi mendukung usulan tersebut. Namun, Zelensky menegaskan ingin lebih banyak mendengar argumen terkait mobilisasi ini.

“Ini adalah angka yang sangat serius,” ujar dia.

Hingga kini jumlah pasukan Ukraina tak diketahui. Namun, negara tersebut dilaporkan memiliki satu juta orang yang bersenjata.

Usulan perubahan usia Wamil ini juga mencuat usai nyaris dua tahun Rusia menginvasi Ukraina. Sejak Februari 2021, pertempuran pasukan kedua negara itu terus terjadi.

BACA JUGA:   Hizbullah Diam-diam Punya Terowongan Bawah Tanah Rahasia di Lebanon

Dalam pidato akhir tahun, Presiden Vladimir Putin bahkan menyatakan tak ada perdamaian Rusia-Ukraina sebelum tujuan dia tercapai.

Putin mengklaim perdamaian akan mungkin terjadi setelah “denazifikasi, demiliterisasi, dan status netral” Ukraina.

(isa/pua)

[Gambas:Video CNN]





Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER