Thursday, April 17, 2025
Google search engine
HomeInternasionalNetanyahu Sebut Israel Tak Punya Pilihan Selain Serang Rafah

Netanyahu Sebut Israel Tak Punya Pilihan Selain Serang Rafah




Jakarta, CNN Indonesia

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan negaranya tak punya pilihan lain selain melancarkan operasi militer di Rafah demi menumpas Hamas.

Dalam pembicaraan dengan kelompok bipartisan dari Kongres pada Rabu (27/3), Netanyahu mengatakan kemenangan Israel dalam perang dengan Hamas sudah di depan mata. Sebab, pasukan militer Israel telah berhasil membunuh para petinggi Hamas, termasuk orang nomor tiga di kelompok tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, ia tak berniat menghentikan operasi militer di Rafah agar bisa menjemput kemenangan.

“Kami telah membunuh banyak pemimpin senior Hamas, termasuk orang nomor empat dan nomor tiga. Kami bakal membunuh orang nomor dua dan nomor satu. Itulah kemenangan. Kemenangan sudah ada dalam jangkauan, tinggal beberapa minggu lagi,” ujar Netanyahu dalam pertemuan di Yerusalem, seperti dikutip CNN, Rabu (27/3).

BACA JUGA:   VIDEO: Junta Myanmar Umumkan Wajib Militer Pria-Wanita 18 Tahun

Netanyahu mengatakan dukungan dari bipartisan memang sangat penting untuk dipertahankan. Namun, kata dia, di waktu-waktu seperti ini, Israel “tak punya pilihan” selain menyerang Rafah, seiring dengan posisi Israel yang berada dalam risiko.

Pandangan mengenai invasi Israel ke Rafah ini telah membuat hubungan Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden semakin merenggang.

Pasalnya, AS tak setuju dengan rencana serangan tersebut, lantaran bakal membahayakan warga Palestina yang mayoritas mengungsi di sana. Sementara Israel ngotot bakal melancarkan serbuan demi membasmi Hamas.

Netanyahu berujar warga Palestina yang ada di ujung selatan Gaza itu bisa “pindah saja” dari Rafah “bersama tenda-tenda mereka.”

BACA JUGA:   Putin Sedikit Lagi Sahkan UU Larang Propaganda Child Free di Rusia

Ini bukan kali pertama Netanyahu berseberangan pendapat dengan Biden. Sejak beberapa bulan terakhir, Netanyahu ogah mendengar permintaan Biden, termasuk untuk mengurangi intensitas skala serangan di Jalur Gaza.

Awal pekan ini, setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, Israel juga terang-terangan menunjukkan perlawanannya terhadap Barat terutama AS.

Negeri Zionis batal mengirim perwakilan ke Washington untuk membicarakan tentang rencana invasinya di Rafah.

Israel melakukan hal itu karena marah AS memilih abstain bukannya menolak resolusi. Pasalnya, sikap AS itu membuat DK PBB berhasil meloloskan resolusi yang dinilai merugikan Israel tersebut.

Resolusi ini diusulkan oleh 10 negara anggota tak tetap DK PBB. Resolusi menuntut Israel dan kelompok Hamas segera melakukan gencatan senjata di Gaza, khususnya selama bulan Ramadan.

Resolusi juga mendesak pembebasan sandera secepatnya, serta mendesak seluruh pihak memastikan kelancaran distribusi bantuan keamanan di Gaza.

BACA JUGA:   Trump Jual 'Kartu Emas' Rp81 M ke Imigran Kaya Agar Bisa Jadi Warga AS

Sejumlah menteri Israel sudah menegaskan tak akan melakukan gencatan senjata sampai Hamas berhasil ditumpas dan seluruh sandera bebas.

Pada Senin dan Selasa, pejabat senior AS dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant melakukan pertemuan yang belum kunjung mencapai kesepakatan. Pertemuan ini sehubungan dengan rencana Zionis melakukan operasi militer di Rafah.

Meski begitu, beberapa pejabat AS dan Israel mengatakan kepada CNN bahwa kedua pihak sepakat untuk terus melakukan pembicaraan mengenai hal ini dalam beberapa hari dan pekan mendatang.

Pada Rabu, Gedung Putih menyatakan Netanyahu sepakat untuk menjadwalkan kembali kunjungan delegasi Israel ke Washington guna mendiskusikan operasi di Rafah.

(blq/rds)

[Gambas:Video CNN]





Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER