Wednesday, March 12, 2025
Google search engine
HomeInternasionalNetanyahu Bantah Manut AS soal Gencatan di Lebanon, Ingin Terus Perang

Netanyahu Bantah Manut AS soal Gencatan di Lebanon, Ingin Terus Perang




Jakarta, CNN Indonesia

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah telah merespons usulan Amerika Serikat dan sekutu untuk menerapkan gencatan senjata di Lebanon menyusul peperangannya melawan milisi Hizbullah yang makin sengit sejak awal pekan ini.

Melalui kantor PM Israel, Netanyahu justru menyerukan militer untuk terus bertempur dengan kekuatan penuh di Lebanon.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Perdana Menteri (Netanyahu) telah memerintahkan pasukan Israel untuk melanjutkan pertempuran dengan kekuatan penuh, dengan rencana yang telah disusun,” ucap Netanyahu melalui pernyataan kantornya itu pada Kamis (26/9) seperti dikutip Al Jazeera.

Netanyahu juga membantah telah menerima usulan AS dan 10 negara lainnya untuk menerapkan gencatan senjata di perbatasan dengan Lebanon selama 21 hari.

BACA JUGA:   VIDEO: Kim Jong-un Sambangi Korban Banjir di Perbatasan Korut-China


Seruan itu tertuang dalam pernyataan bersama usai 11 negara tersebut menggelar rapat selama 48 jam terakhir di sela-sela rangkaian Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS.

11 negara ini terdiri dari AS, Australia, Kanada, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.

“Situasi antara Lebanon dan Israel sejak 8 Oktober 2023 tidak bisa ditoleransi dan menimbulkan risiko eskalasi regional yang lebih luas, yang tidak menguntungkan siapapun, baik rakyat Israel maupun rakyat Lebanon,” demikian pernyataan bersama dari 11 negara tersebut yang dirilis Rabu (25/9) malam waktu AS.

BACA JUGA:   VIDEO: Momen PM Timor Leste Cium Tangan Menlu Retno di Istana Bogor

Sementara itu, Netanyahu menegaskan pihaknya “bahkan tidak merespons” usulan tersebut.

“Berita tentang dugaan perintah untuk meredam pertempuran di utara juga bertolak belakang dengan kenyataan,” paparnya menambahkan.

Eskalasi perang Israel vs Hizbullah makin mengkhawatirkan terutama setelah Tel Aviv tengah mempertimbangkan mempersiapkan rencana menginvasi Lebanon.

Sejak awal pekan ini, Israel dan Hizbullah tak segan saling meluncurkan serangan udara besar-besaran. Serangan udara Israel juga tak lagi hanya menyasar daerah kekuasaan Hizbullah di Lebanon selatan, tapi juga ke daerah lainnya di negara tersebut.

Sejauh ini, sebanyak lebih dari 500 orang tewas dan ribuan lainnya terluka imbas gempuran Israel ke Lebanon. Sementara itu, Hizbullah juga tidak tinggal diam dengan turut melancarkan rentetan serangan udara ke Israel.

BACA JUGA:   Hamas Tetap Lanjut Bahas Gencatan Senjata Gaza Meski Diboikot Israel

Militer Israel bahkan mengakui bahwa untuk pertama kalinya rudal balistik Hizbullah mampu menerobos masuk ke ibu kota Tel Aviv, meski berhasil dicegat.

Banyak pihak cemas perang Israel vs Hizbullah ini akan menjadikan Lebanon bak Jalur Gaza Palestina kedua yang sejak Oktober 2023 hingga hari ini masih digempur Tel Aviv.

(rds)


[Gambas:Video CNN]






Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER