Wednesday, November 5, 2025
Google search engine
HomeHiburanMorfem Hadirkan Keresahan Sehari-hari di Pestapora 2025

Morfem Hadirkan Keresahan Sehari-hari di Pestapora 2025

BAND alternatif rock asal Jakarta Morfem menutup Hingar Bingar Stage di hari kedua gelaran Pestapora di Jakarta pada Sabtu, 6 September 2025. Jimi Multhazam dan kawan-kawan mengawali penampilannya langsung dengan lagu “Kami Bosan Jadi Negara Dunia Ketiga”.

Lagu itu mengawali penampilan mereka karena liriknya menggambarkan kondisi Indonesia belakangan ini, saat adanya demonstrasi hingga kabar pejabat korupsi yang silih berganti berdatangan. “Bosan kami bosan / Masalah kita korupsi belaka / Sekarang kita / Negara maju jikalau korupsi tiada.”

Morfem Akui Tak Mudah Tetap Tampil di Pestapora 2025

Selanjutnya, mereka beralih dengan “Senjakala Cerita” yang penuh dengan tema romansa anak muda. Jimi menyanyikan bait demi bait dengan penuh penghayatan. “Jadi perjalanan kami bisa naik di atas pentas ini bukan semudah membalikkan telapak tangan. Tapi ini kami lakukan buat teman-teman,” katanya, mengingat isu dinamika kerjasama Pestapora dengan PT Freeport Indonesia yang banyak dikecam musisi dan warga.

BACA JUGA:   Prabowo Gelontorkan Rp9,9 Triliun Buat Kopi-Kakao Cs

Mereka kemudian membawakan lagu “Absurd Tales” sebagai bentuk penyemangat kepada individu agar tetap menjadi dirinya sendiri. Sebelum melanjutkan menyanyikan lagu “Tiba-tiba Terjadi”, Jimi menyapa penonton sekaligus berseloroh, “Kalau festivalan gini sering tiba-tiba pulang sama cewek, tiba-tiba terjadi saja,” katanya. Kemudian gitar Pandu Fathoni pun bergema saat intro lagu itu dimainkan.

Para penonton di bagian depan melakukan crowd surf sembari membawa banners yang berhubungan dengan Morfem saat lagu “Binar Wajah Sebaya” dibawakan. Lagu dengan lirik emotional itu pun dilanjutkan dengan lagu romansa yang tak kalah sentimental, “Roman Underground”.

Penampilan grup musik Morfem tutup Hingar Bingar Stage Pestapora hari kedua di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, 6 September 2025. Tempo/Martin Yogi Pardamean

BACA JUGA:   Suparma (SPMA) Belanja Modal US$10 Juta pada 2024

Nyanyi Lagu Orang Lain dan Takut Dikejar LMK

Setelahnya, Jimi kembali menyapa penonton sambil menyinggung kinerja Lembaga Manajemen Kolektif dalam menangani royalti musik. “Kami mau membawakan lagu Rumahsakit ini, meski sudah izin takutnya ditagih LMK. Malakin kami mulu ini katanya buat para seniman juga tapi tak sampai ke kami. Kita harus riset Indonesia,” katanya.

Setelah penonton menanggapi pernyataan Jimi, Morfem pun melanjutkannya dengan melantunkan lagu “Kuning”, sebelum menutup penampilannya. Mereka terlebih dahulu mengajak penonton untuk foto bersama.

Sebagai lagu terakhir, “Jungkir Balik” menjadi pilihan tepat yang disajikan Morfem. Lagu bertemu kencang ala genre punk itu dilengkapi dengan lirik yang dekat sekali dengan pendengar kebanyakan. “Ayahku pensiunan bank / Ibuku guru sekolah / Tumbuh besar di pinggiran / Petakan kavling yang tentram” begitu bunyi lirik awalan lagu itu.

BACA JUGA:   KKP Periksa Dua Nelayan: Stafsus Menteri KKP Rahasiakan Materinya

Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER