MENTERI Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mendonasikan lukisan karya ibunya, Kartika Basuki, untuk dilelang oleh Institut Teknologi Bandung lewat program Adicitra Ganesha. Pemberian lukisan itu dilakukan saat gelaran Pasar Seni ITB, Ahad 19 Oktober 2025. “Saya berharap gelaran seni seperti ini tidak hanya menjadi ajang pameran karya, tetapi juga ruang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan memperkuat diplomasi budaya Indonesia di mata dunia,” ujarnya.
Pilihan Editor: Jejak Halus Ingatan dan Mimpi di Lukisan Pelat Aluminium
Pasar Seni ITB Lelang Lukisan dan Karya Seni Lain
Lukisan Kartika Basuki itu berjudul “Sukulen”, terinspirasi dari tanaman sukulen yang tumbuh di batang pohon tua gersang. Karya itu menyimbolkan keteguhan hidup di tengah tantangan waktu. . “Dengan bangga saya dapat mendonasikan karya ibu saya untuk dimanfaatkan dengan bijak oleh Adicitra Ganesha,” kata Widiyanti. Adicitra Ganesha menurut ketua panitianya, Rizky A. Zaelani, menampilkan berbagai karya lintas disiplin, mulai dari lukisan, instalasi, hingga desain produk, kriya kontemporer, dan perhiasan untuk dilelang secara virtual mulai 18-21 Oktober 2025.
Karya yang dilelang itu dipamerkan di gedung Aula Barat dan Aula Timur Kampus ITB. Beberapa di antaranya karya seniman ternama seperti Nyoman Nuarta, AD Pirous, Ahmad Sadali, Umi Dachlan, Kaboel Suadi, G. Sidharta, serta pelaku desain kontemporer seperti Legam Jewellery, Spedagi–Magno (Singgih S. Kartono), Pala Nusantara, Dian Widiawati, Natas Setiabudhi, Bana Nusantara, Lievik Atelier, Yanna Jewelry, dan Ken Atik. Hasil lelang karya itu akan digunakan untuk mendukung penggalangan bagi Dana Lestasri ITB.
Pengunjung Pasar Seni ITB berjejal di area panggung musik di dalam kampus, 19 Oktober 2025. Tempo/Anwar Siswadi
Pengunjung Pasar Seni ITB
Sementara Pasar Seni ITB yang dihelat akhir pekan selama dua hari pada 18-19 Oktober 2025 dimulai dengan pembukaan Lomba Kereta Peti Sabun (LKPS) XII yang berkolaborasi dengan Daya Mahasiswa Sunda atau Damas. Lewat akun media sosial seperti di Instagram, panitia menyampaikan permintaan maaf kepada pengunjung atas ketidaknyamanan yang terjadi pada hari pertama yang berlangsung di Sasana Budaya Ganesha atau Sabuga.
Antusiasme yang luar biasa dari pengunjung di luar dugaan penyelenggara. “Kami menyadari masih banyak hal yang perlu kami perbaiki dalam pengelolaan hari pertama,” kata panitia Pasar Seni ITB.
Panitia acara menaksir jumlah total pengunjung selama dua hari mencapai 202.000 orang. Antrean pengunjung mulai terjadi sejak pagi setelah acara dibuka pukul 08.00 WIB. Kepadatan pengunjung di bagian dalam kampus tersebar di beberapa area seperti tenda kuliner, Kampung Alumni, dan panggung musik. Pasar Seni berakhir pada pukul 17.00 WIB.