Monday, August 11, 2025
Google search engine
HomeInternasionalMenlu AS Tiba di Israel, Bakal Dorong Gencatan Senjata di Gaza

Menlu AS Tiba di Israel, Bakal Dorong Gencatan Senjata di Gaza




Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken tiba diĀ Israel pada Minggu (18/8) waktu setempat untuk membahas gencatan senjata di Gaza.

Blinken akan melakukan pertemuan dan pembicaraan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat senior Israel lainnya dalam kunjungannya kali ini.

“(Antony Blinken) akan bertemu secara terpisah pada hari Senin dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan Presiden Isaac Herzog,” kata pejabat AS yang mendampingi Blinken, dikutip dari AFP.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BACA JUGA:   Pakistan Balas Serang Iran Pakai Drone, Klaim Incar Markas Teroris

Setelah dari Israel, Antony Blinken akan melanjutkan perjalanan ke Mesir pada Selasa (20/8).

Ini menjadi kunjungan kesembilan diplomat tinggi AS itu ke Israel sejak perang dimulai pada Oktober tahun lalu. AS juga telah mengajukan proposal penghubung yang diyakini AS dan negara mediator seperti Qatar dan Mesir akan menutup kesenjangan antara pihak-pihak yang bertikai.

[Gambas:Video CNN]

Pejabat AS telah melemparkan optimisme baru untuk menyelesaikan kesepakatan itu, tetapi juga memperingatkan bahwa masih ada pekerjaan yang harus dilakukan.

“Apa yang telah kami lakukan adalah mengatasi kesenjangan yang tersisa dan menjembatani kesenjangan itu dengan cara yang menurut kami pada dasarnya adalah kesepakatan yang sekarang siap untuk ditutup dan dilaksanakan dan terus berlanjut,” kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden, seperti dilansir The Guardian, Jumat (16/8).

BACA JUGA:   Akui Pernah Terlibat Konflik, Prabowo Buka Peluang ke Timor Leste

Namun, anggota biro politik Hamas Sami Abu ZuhriĀ pesimistis dengan negosiasi gencatan senjata akan mencapai kesepakatan.

“Mengatakan bahwa kita semakin dekat dengan kesepakatan adalah ilusi,” kata Abu Zuhri. “Kita tidak menghadapi kesepakatan atau negosiasi nyata, melainkan penerapan diktat Amerika,” tambahnya.

(pra)







Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER