Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) di Riyadh mendiskusikan masa depan soal Jalur Gaza Palestina.
Pertemuan Rubio dan MbS, pemimpin de facto Saudi, berlangsung sebelum pertemuan antara delegasi AS-Rusia digelar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Menlu Rubio dan putra mahkota (MbS) menegaskan kembali komitmen mereka untuk menerapkan gencatan senjata di Gaza serta memastikan Hamas membebaskan semua sandera, termasuk warga negara Amerika,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri AS pada Senin (17/2).
“Menteri Luar Negeri Rubio juga menekankan pentingnya pengaturan untuk Gaza yang dapat berkontribusi pada keamanan regional,” tambah kementerian itu seperti dikutip AFP.
Dalam pertemuan itu, Rubio dan MbS turut membahas cara-cara untuk memajukan kepentingan bersama AS-Saudi di Suriah, Lebanon, dan seluruh kawasan, termasuk keamanan Laut Merah dan kebebasan navigasi di kawasan.
Meski begitu, tidak ada penyebutan tentang rencana Presiden Donald Trump yang banyak dikritik untuk mengambil alih Jalur Gaza dan merelokasi warga Palestina dalam pernyataan Kemlu AS tersebut.
Sementara itu, pernyataan dari pihak Saudi hanya menyebutkan bahwa Rubio dan MbS “membahas perkembangan regional dan internasional” serta “upaya untuk menjamin keamanan dan stabilitas di kawasan.”
Pertemuan ini berlangsung kala Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya dengan tegas menolak rencana Presiden Donald Trump untuk Gaza. Ia berencana merelokasi warga Gaza ke sejumlah negara dengan dalih untuk membangun kembali wilayah yang sudah hancur imbas agresi brutal Israel itu.
Trump bahkan terang-terangan mengutarakan keinginan membeli dan memiliki Gaza dengan menganggap wilayah itu bak “situas real estate besar”.
(rds/bac)