TEMPO.CO, Jakarta – Falcon Pictures kembali akan menghadirkan lanjutan dari Comic 8. Film berjudul Comic 8: Tumbal Sulam ini disutradarai oleh Fajar Bustomi. Syuting film ini masih berlagsung di Karnos Film, Depok, Jawa Barat.
Comic 8: Tumbal Sulam akan menghadirkan komika-komika baru di antaranya Bagas, Bayu Terimakasih, Felix, Sardol, Bayu Kribo, Jerry, Andro, Fadhol, Aji Betawi, Johan Juling, dan Aep. Film ini juga menghadirkan barisan komedian kawakan seperti Andre Taulany, Hesti Purwadinata, Indro Warkop, Oki Rengga, hingga Aloy.
Saat proses syuting di Karnos Film pada Sabtu, 19 Juli 2025, para komika yang baru menjajal dunia akting ini terlihat mengamati arahan dari sutradara. Dalam ruangan dengan nuansa seram yang dirancang dari properti, beberapa komika diarahkan untuk menjalani akting berbaring di sebuah meja.
Di ruangan dengan dinding berwarna hitam itu, sebuah mikrofon yang dijulurkan tepat berada di atas mereka saat berbaring. Sementara kamera untuk mengambil momen demi momen menyala saat Fajar Bustomi memerintahkan untuk action.
Empat komika yang terbaring di atas meja seolah menunjukkan antara mereka sedang tidur, mati, atau menjadi sesembahan. Sebab, di seberang mereka ada meja dengan bahan batu yang dihiasi lilin-lilin dan satu tengkorak berbentuk kepala, menambah nuansa seram ruangan itu.
Sementara di luar adegan itu, Andre Taulany dan Hesti Purwadinata keluar dari ruangan rias dengan pakaian lengkap sesuai skrip. Keduanya bersiap untuk beradu akting.
Andre mengenakan baju berwarna ungu dengan tekstur beludru serta penutup kepala sehingga menyerupai dukun. Sementara Hesti mengenakan kebaya panjang berwarna biru gelap. Keduanya berperan sebagai suami istri di mana Andre sebagai ‘orang sakti’ yang akan berhadapan dengan setan-setan.
Comic 8: Tumbal Sulam mengangkat tema komedi horor lewat Fajar Bustomi. Sebelumnya Comic 8 digarap oleh Anggy Umbara, namun tak bisa melanjutkan proyek ini. “Saya bicara dengan beliau, ya beliau bilang, gas gas begitu. Dan saya tak langsung bilang oke, saya baca dulu skenarionya karena itu penting bagi saya,” kata Fajar.
Fajar Bustomi yang sebelumnya tak pernah menangani film horor awalnya ragu. Namun mengingat ini komedi horor, sehingga dirinya tak perlu memaksakan diri membuat karakter setan yang menakuti penonton karena dipadu dengan komedi. Padahal, selama ini ia enggan menggarap film horor. “Saya tak bikin film horor itu karena tahu kapasitas saya. Tak bisa bikin sesuatu yang kayaknya itu orang harus takut,” katanya.
Sutradara film Dilan 1991 itu mengatakan dengan kompleksitas genre yang ada di Comic 8: Tumbal Sulam, ia merasa mampu mengerjakannya. Fajar mengklaim mampu meracik karakter setan menjadi lucu. “Karakternya ituada tuyul, pocong, dan kuntilanak. Itu menghibur diri saya ketika baca skenarionya,” katanya.