Jakarta, CNN Indonesia —
Istana Buckingham Inggris mengumumkan Raja Charles III bakal menangguhkan seluruh tugas publiknya usai didiagnosa menderita kanker.
Langkah tersebut diambil karena Raja Charles III tengah menjalani perawatan. Istana Buckingham menyatakan dia akan menghabiskan tiga malam di Klinik London untuk prosedur terbaru.
“Yang Mulia hari ini memulai jadwal perawatan rutin, dan selama itu beliau telah disarankan oleh dokter untuk menunda tugas-tugas yang berhubungan dengan publik,” demikian pernyataan istana, dikutip CNN, Senin (5/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu berlanjut, “Sepanjang periode ini, Yang Mulia akan terus menjalankan urusan negara dan urusan resmi seperti biasa.”
Istana juga menyampaikan Raja Charles III berterima kasih ke tim medis atas intervensi mereka sehingga prosedur baru bisa diambil.
Selain itu, mereka menyatakan Charles akan kooperatif selama pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
“Dia tetap bersikap positif terkait perlakuan yang diterima dan berharap bisa kembali menjalankan tugas,” lanjut istana.
Istana Buckingham sebelumnya mengumumkan Raja Charles III menderita sejenis kanker. Sumber kerajaan yang mengetahui masalah tersebut menyatakan kanker yang terdeteksi bukan kanker prostat.
“Yang Mulia telah memilih untuk membagikan diagnosisnya untuk mencegah spekulasi dan dengan harapan bisa membantu pemahaman publik bagi semua orang di seluruh dunia yang terkena dampak kanker,” demikian menurut istana.
Menanggapi kabar dari kerajaan, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyampaikan harapan baik dia.
Sunak berharap Raja Charles segera pulih sepenuhnya dalam waktu singkat.
“Saya tahu seluruh negara akan mendoakan yang terbaik untuk dia,” ujar sang PM.
Charles III menjadi Raja Inggris pada September 2022 usai ibunya, Ratu Elizabeth, meninggal dunia. Charles lalu dinobatkan menjadi raja pada Mei 2023.
(isa/rds)