Tuesday, November 18, 2025
Google search engine
HomeHiburanMengenal JakJazz, Festival Jazz Pertama di Indonesia

Mengenal JakJazz, Festival Jazz Pertama di Indonesia

JAKARTA International Jazz Festival atau JakJazz akan kembali diselenggarakan dalam waktu dekat. Ini adalag festival musik jazz pertama di Indonesia sebelum bermunculan Java Jazz Festival, Prambanan Jazz Festival, dan Bromo Jazz Festival. Hajatan besar musik jazz ini kali pertama diselenggarakan di Ancol, Jakarta pada 1988 dan mengundang berbagai musisi baik dalam negeri maupun luar negeri.

Pilihan Editor: Kemeriahan Gelaran Jazz Gunung Bromo 2025

Ireng Maulana dan JakJazz yang Dilahirkannya

Penggagas JakJazz adalah legenda musik jazz Tanah Air, Ireng Maulana. Festival ini biasanya berlangsung selama tiga hari berturut-turut pada Jumat hingga Ahad. Sebagaimana festival musik jazz lainnya, para penampil pun tak hanya jazz melainkan genre lainnya namun headline dan mayoritas penampil tetap musisi jazz.

Saat gelaran pertamanya pada 1988, JakJazz menampilkan lebih dari 150 penampil dalam negeri maupun luar negeri “Ada lebih dari 150 musisi dari berbagai negara seperti Ireng Maulana All Star, Phil Perry, dan juga Karimata,” kata staf JakJazz, Bitha pada Sabtu, 20 September 2025 melalui unggahan Instagram resmi JakJazz.

BACA JUGA:   Kereta Cepat WHOOSH Angkut 3,8 Juta Penumpang Selama 8 Bulan

Setelah panggung pertama pada 1988, edisi kedua JakJazz berlangsung pada 1991 dan berlanjut di Plaza Timur Senayan pada 1993 hingga 1995. Setahun kemudian, gelaran JakJazz diadakah di Pasar Festival Kuningan, Jakarta hingga 1997. JakJazz kali terakhir dilaksanakan pada 2014, lalu hidup kembali lewat prafestival JakJazz 2020 pada akhir 2019, atau tiga tahun sepeninggal Ireng Maulana yang mangkat pada 6 Maret 2016.

Musisi sekaligus penyanyi Indra Lesmana menunjukan kebolehannya pada JakJazz Festival 2012 di Istora Senayan, Jakarta, (21/10) malam. ANTARA/Yudhi Mahatma

Salah satu penampilan paling memorable adalah saat gelaran JakJazz 1991 yang digelar di Ancol. Jazz fusion band asal Jepang itu membawakan lagu ciptaan maestro keroncong, Gesang, “Bengawan Solo,” di depan ribuan penonton JakJazz.

Namun JakJazz terselenggara rutin dan menjadi pusat festival jazz Indonesia bisa disaksikan pada rentang 2006 hingga 2012. Selama enam tahun itu, JakJazz mampu menyajikan kepada pecinta jazz pegelaran sebanyak lima kali. 

BACA JUGA:   Permudah Layanan Kesehatan, Surabaya Sediakan Nakes dan Ambulans

JakJazz sejak 2006 hingga 2008 diselenggarakan di akhir November selama tiga hari di Istora Senayan, Jakarta. Sedangkan pada 2010 diselenggarakan pada Desember di Mall Gandaria, Jakarta dan Oktober 2012 kembali digelar di Istora Senayan.

Musisi Jazz Dunia Berkumpul di JakJazz

JakJazz adalah tempat berkumpulnya para maestro jazz Tanah Air dan luar negeri. Pada 2006, deretan musisi papan atas seperti Bubi Chen, Ireng Maulana & Kiboud Maulana, Indra Lesmana, Trisum, Idang Rasjidi, Elfa’s Bossas, Maliq & D’Essentials, Oele Pattiselanno, Belinda Moody, Buzz Bros, Benny Likumahuwa, Andien, Tompi, dan Sova menampilkan aksi terbaik mereka. Lalu pada 2007, para musisi jazz yang berpartisipasi memperoleh kesempatan untuk menampilkan lagu-lagu dan keahlian mereka di tujuh panggung yang disediakan yakni Super Premium Stage, Big Stage 1, Big Stage 2, Garden Stage, Impro Stage, Ireng Maulana Jazz Lounge, dan Jajan Jazz. 

BACA JUGA:   Prospek Bullish Emas Pekan Depan, Sentimen Inflasi AS dan Geopolitik Dominan

Pada 2008, JakJazz justru menghadirkan deretan musisi mancanegara seperti Yellowjackets feat Tohpati, Peabo Bryson, Abraham Laboriel, Boi Akih, Mike del Ferro, Daniel Sahuleka dari Belanda, Michelle Nicole dari Australia, Djabe dari Hungaria, Kyoto Jazz Massive dari Jepang, Lica Cecato dari Brasil, Ray Harris & the Fusion Experience dari Inggris, Eye2Eye Jazz Mix dari Malaysia, Roland Tchakounté dari Perancis, Smoma dan Andrae Crouch dari Italia.

Selain itu, JakJazz sejak 2006 juga telah membuat siteplan festival, seperti halnya gelaran festibval musik modern. Dari gambar bangunan dua dimensi yang diunggah di akun Instagram @jakjazzid,  menunjukkan penataan dan tata letak festival dan panggung digambar menggunakan tangan tanpa digital

Pada 2006, siteplan Jak Jazz digambar tangan oleh seniman asal Jakarta, Kismono. “Seru kali ya kalau JakJazz kami bikin Siteplan yang lukisan tangan lagi. Untuk Jak Jazz selanjutnya kapan, stay tune terus dan jangan lupa follow kami,” katanya mengakhiri video.

Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER