Jakarta, CNN Indonesia —
Tenaga Ahli Menteri (TAM) untuk urusan Diaspora dan Kepemudaan Hamdan Hamedan membeberkan kronologi empat pemain Timnas Indonesia U-23 dipuji Roberto Mancini berkat penampilan yang ditunjukkan di Piala Asia U-23 2024.
Keempat pemain itu adalah Marselino Ferdinan, Nathan Tjoe-A-On, Ivar Jenner, dan Justin Hubner. Keempatnya bermain sebagai starter saat Indonesia kalah 1-2 dari Irak lewat perpanjangan waktu dalam perebutan tempat ketiga di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, yang disaksikan langsung oleh Mancini pada 2 Mei lalu.
Dalam pertandingan itu, Mancini didampingi asistennya Fausto Salsano dan analis taktik, Antonio Gagliardi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hamdan pun menjelaskan kronologi pertemuannya dengan Mancini beserta para asistennya. Ia mengaku diskusi dengan Mancini terjadi tidak disengaja.
“Jadi sebetulnya itu bukan suatu yang direncanakan terus terang, karena saya masuk ke stadion lalu saya duduk di tempat yang memang disediakan sesuai dengan tiket saya. Kemudian diarahkan oleh steward-nya di situ untuk duduk di sana. Kemudian memang kalau tidak salah setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, ada dua orang berjalan, dua orang dari Italia ya. Terus rupanya disusul oleh Roberto Mancini dan dia kebetulan duduk persis di sebelah saya,” ujar Hamdan.
“Jadi ini adalah sebuah qadarullah lah. Nah, lalu kami tentunya menonton timnas Indonesia U-23 melawan Irak U-23 ya. Nah, tentu kan saya memposisikan beliau-beliau ini sebagai expert ya di bidang sepak bola. Jadi saya bertanya kepada beliau, bagaimana menurut beliau-beliau jalannya pertandingan Indonesia lawan Irak? Nah, secara umum beliau-beliau mengatakan baik ya,” katanya.
Hamdan lantas melontarkan pertanyaan kepada ketiganya terkait performa dari pemain Timnas Indonesia U-23. Hamdan menangkap kesan mereka terkesan dengan penampilan Marselino.
“Mereka menyebut nomor tujuh, ya kan, yaitu Marselino. Karena mereka tidak hafal nama, tentu mereka menyebut nomor ya. Nomor tujuh, nomor enam, yang mencetak gol kan, Ivar Jenner. Kemudian nomor sepuluh dan nomor dua puluh tiga. Nomor sepuluh itu Hubner dan nomor dua puluh tiga itu Nathan. Disitu saya juga cukup bahagia gitu mendengar bahwa mereka berpendapat bisa [keempatnya main di Serie B], terutama Salsano ya. Salsano itu yang lebih aktif berkomunikasi sedangkan Mancini itu mengamini.”
Terkait penulisan nama Marselino yang berbeda, Hamdan memberikan penjelasan. Ini karena penulisan nama dilakukan oleh Salsano sehingga penulisannnya berbeda.
“Lalu disitu saya pun ya ditanya gitu oleh Salsano. Nomor 7 apa namanya lagi? Marcelino. Jadi dia kemudian menulis di kertas 7 Marcelino. Mungkin dia spelling-nya ga tau ya. Terus dia bertanya kepada saya. Boleh bantu saya dengan nama-nama yang lain gitu kan. Oke namanya siapa aja. Nomor 6. Makanya itu kan ada yang bertanya kepada saya. Kok tulisannya beda gitu ya. Nah jadi memang nomor 6, nomor 10, nomor 23 saya yang tulis,” tuturnya.
(jal/ptr)
