Jakarta, CNN Indonesia —
Otoritas Korea Utara menangkap empat orang yang dianggap bertanggung jawab atas kecelakaan kapal perang negara komunis itu saat peluncuran.
Kapal perang Korut terbalik ketika hendak diluncurkan dari galangan kapal di Chongjin, Korut. Insiden itu pun membuat pemimpin Korut Kim Jong Un murka karena dianggap merusak kebanggaan negaranya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pejabat yang ditangkap adalah Wakil Direktur Industri Amunisi Departemen Partai Komunis Pusat Ri Hyong Son.
Kantor berita Korut Korea Central News Agency (KCNA) melaporkan bahwa Ri “amat bertanggung jawab atas insiden kecelakaan tersebut,” dikutip dari CNN, Senin (26/5).
Sementara itu, tiga pejabat lainnya yang ditangkap antara lain Kepala Bagian Teknis Galangan Kapal Chongjin Kang Jong Chol, Kepala Konstruksi Pembuatan Lambung Kapal Hank Kyok Hak, dan Wakil Manajer Urusan Administrasi Kim Yong Hak.
Kim Jong Un pekan lalu menyatakan kegagalan peluncuran kapal perang Korut sebagai “tindak kriminal berat” dan akan menghukum mereka yang bertanggung jawab. Kim ikut menyaksikan peluncuran kapal perang yang gagal tersebut.
Insiden kecelakaan peluncuran kapal perang pada Rabu pekan lalu itu disebabkan oleh kesalahan mekanisme. Kesalahan itu mengakibatkan kapal perusak seberat 5 ribu ton itu meluncur ke laut sebelum waktunya. Kecelakaan tersebut menyebabkan lambung kapal rusak dan haluan kapal karam di jalur peluncuran.
KCNA melaporkan Pyongyang mengakui kesalahan tersebut, sesuatu yang jarang terjadi di negara sangat tertutup seperti Korut.
Media pemerintah itu kemudian menyebut kerusakan akibat kecelakaan kapal perang itu lebih kecil dari perkiraan awal Pyongyang. Tak ada lubang pada lambung kapal, meskipun terdapat goresan di sisi kanan kapal.
Dilaporkan pula “air laut masuk ke dalam buritan kapal” usai insiden kecelakaan itu.
Perbaikan kapal perang tersebut memakan waktu hingga 10 hari, seperti diberitakan KCNA. Meski demikian, sejumlah analis meragukan waktu tersebut cukup untuk perbaikan kapal.
Kim juga telah memerintahkan kapal itu segera direstorasi dan selesai sebelum sidang pleno Partai Pekerja.
(bac)