Thursday, May 22, 2025
Google search engine
HomeEkonomi BisnisKinerja Manufaktur Indonesia Melambat, Kadin Beberkan Pemicunya

Kinerja Manufaktur Indonesia Melambat, Kadin Beberkan Pemicunya



Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut bahwa lesunya kinerja industri manufaktur pada awal paruh kedua tahun ini disebabkan oleh tekanan eksternal.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan menyampaikan, situasi tantangan eksternal geopolitik dan era suku bunga tinggi menjadi faktor yang memengaruhi penurunan permintaan.

“Padahal, kami melihat kondisi fundamental ekonomi Indonesia solid dengan tingkat inflasi yang terjaga,” kata Yukki kepada Bisnis, Jumat (23/8/2024).

Yukki menyebut eskalasi geopolitik yang terjadi di Timur Tengah turut mendisrupsi arus logistik dan rantai pasok global, menyebabkan kenaikan biaya bahan baku dan ongkos logistik. Ditambah lagi, suku bunga kredit bagi dunia usaha masih cukup tinggi dengan dibayangi nilai tukar rupiah yang dalam tren pelemahan.

BACA JUGA:   Keppres IKN di Tangan Prabowo, Pengamat: Persoalan Pemerintah Lima Tahun Mendatang

Selain itu, pelaku usaha melihat perlambatan industri manufaktur pada Juli 2024 ke level 49,3 turut dipicu oleh perlambatan aktivitas serupa di China yang telah terkontraksi dalam tiga bulan terakhir.

Hal ini yang menyebabkan permintaan domestik China melemah sehingga turut memperlambat pertumbuhan ekonomi China. 

“Pelemahan ekonomi China ini juga yang menjadi tantangan bagi industri manufaktur nasional sebagai mitra perdagangan utama Indonesia, khususnya bagi industri manufaktur yang berorientasi ekspor,” ujarnya. 

Dibandingkan situasi dalam negeri, Kadin melihat bahwa tantangan eksternal menjadi penyebab perlambatan dan penurunan permintaan negara-negara mitra dagang eksternal utama Indonesia.

Sebaliknya, pelaku usaha melihat transisi pemerintahan dengan optimistis dan realistis akan memberikan keberlanjutan kebijakan dan penyempurnaan, diiringi dengan stabilitas. 

BACA JUGA:   Dewan Kawasan Batam Lantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam Sebagai Kepala BP Batam dan Wakil Kepala BP Batam - BP Batam

Sebagai mitra strategis pemerintah, Yukki mendorong adanya dukungan dan insentif dari pemerintah untuk menggeliatkan industri manufaktur nasional.

Secara domestik, Kadin melihat faktor pembiayaan bagi industri manufaktur berorientasi ekspor oleh pemerintah masih dipengaruhi level suku bunga Bank Indonesia (BI) yang cukup tinggi, sehingga menyebabkan kredit menjadi mahal. 

Belum lagi, tantangan produktivitas tenaga kerja Indonesia yang belum kompetitif, bahkan dibandingkan negara lain di Asia Tenggara, masih menjadi salah satu hambatan yang menahan laju industri pengolahan. 

“Kami mendorong insentif fiskal pemerintah, kemudahan berusaha serta rantai pasok, dan peningkatan produktivitas tenaga kerja sebagai prasyarat untuk mendorong industri manufaktur agar kembali menjadi penopang perekonomian nasional,” tuturnya. 

BACA JUGA:   BP Batam Gelar Lokakarya Pemberdayaan LPM dalam Menyukseskan Program Layanan L2T2 di Batam - BP Batam

Adapun, pihaknya optimistis namun realistis melihat proses transisi kepemimpinan yang baik pada Oktober mendatang, khususnya dengan sinergi antara estafet pemerintahan saat ini dan pemerintahan mendatang.



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER