BATAMINSTA.COM, BATAM – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melalui Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Pelaksanaan Makanan Bergizi Gratis (MBG) menyatakan kesiapannya untuk menyukseskan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Program ini menargetkan peningkatan gizi anak bangsa demi membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Hingga Agustus 2025, Pemprov Kepri mencatat 516.419 penerima manfaat MBG, mencakup 3.354 sekolah, 10.834 ibu hamil, dan 9.474 ibu bersalin di seluruh Kepulauan Riau. Capaian ini menempatkan Kepri di lima besar nasional, dengan realisasi mencapai 23 persen, jauh di atas rata-rata nasional yang baru menyentuh 9 persen.
“Pokja MBG di Kepri telah melampaui target nasional. Program ini bukan hanya soal makanan gratis, tetapi juga investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas SDM anak-anak Kepri,” ujar Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, yang dipercaya sebagai Ketua Pokja MBG Kepri, Jumat (15/8).
Anggaran Jumbo untuk Gizi Bangsa
Dalam pidatonya pada Sidang Paripurna MPR/DPR, Kamis (15/8), Presiden Prabowo menegaskan MBG sebagai salah satu dari delapan program prioritas nasional. Pemerintah bahkan menyiapkan anggaran besar, mencapai Rp335 triliun, guna menjamin keberlanjutan program gizi ini.
Di Kepri, program MBG tidak hanya menyasar siswa sekolah, tetapi juga kelompok rentan seperti ibu hamil dan ibu bersalin. Menurut Nyanyang, pendekatan ini bertujuan membangun generasi sehat sejak dini dan memperkuat ketahanan gizi keluarga.
“Kami ingin memastikan anak-anak Kepri tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing. SDM unggul adalah kunci daya saing bangsa,” tegasnya.
Struktur Pokja MBG Kepri
Pokja MBG Kepri dipimpin langsung Wagub Nyanyang, didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Kepri sebagai sekretaris, serta Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan sebagai wakil sekretaris.
Pokja ini juga melibatkan unsur penting lain seperti Asisten Perdata dan TUN Kejati Kepri, Inspektur Daerah, Kepala Bappelitbang, Kepala Badan Keuangan Daerah, Kadis Pendidikan, Kadis Kesehatan, serta perwakilan organisasi masyarakat seperti HKTI Kepri.
Kolaborasi lintas sektor ini diyakini menjadi kunci kesuksesan Kepri dalam melampaui target capaian nasional.
Menuju Generasi Emas 2045
Dengan capaian 516 ribu lebih penerima manfaat, Kepri kini dipandang sebagai provinsi percontohan dalam pelaksanaan program MBG. Pemerintah daerah berharap keberhasilan ini dapat berkontribusi terhadap pencapaian Generasi Emas 2045, yakni generasi sehat, cerdas, dan produktif.
“Kepri punya modal besar untuk terus menjadi pionir dalam program ini. Kami optimis, dengan kerja sama seluruh elemen, MBG bisa menjadi fondasi kuat bagi masa depan bangsa,” tutup Nyanyang. (*/ndo)
