Jakarta, CNN Indonesia —
Tunggal putra Denmark Viktor Axelsen mengungkapkan kekecewaannya usai kalah dari Anthony Sinisuka Ginting di perempat final All England, Jumat (15/3) malam WIB.
Axelsen tumbang melalui laga dramatis. Tunggal putra nomor satu dunia itu kalah lewat rubber game 21-8, 18-21, 19-21. Ini pertama kalinya Axelsen dikalahkan oleh Ginting dalam sembilan pertemuan terakhir.
“Tidak banyak yang bisa saya katakan. Saya benar-benar sedih dan frustrasi. Malu, malu, dan malu,” ujar Axelsen dikutip dari TV2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya sangat menyesal dengan level saya. Saya tidak berpikir [performa saya] bagus. Saya punya semua kesempatan untuk menang, dan tentu saya menyesal dengan momen di akhir laga,” ia menambahkan.
Di satu sisi, Axelsen mengungkit insiden di akhir pertandingan. Momen itu terjadi ketika Ginting dan Axelsen berduel netting saat kedudukan 18-18.
Namun ketika Ginting memenangkan pertarungan netting, Axelsen melayangkan protes ke umpire sambil terlihat kesal karena wakil Denmark itu menganggap raket Ginting mengenai net. Tetapi umpire memutuskan bola tetap sah dan poin menjadi milik Ginting.
Peraih medali emas Olimpiade 2020 Tokyo itu berpendapat dirinya berada di posisi yang benar ihwal insiden dengan Ginting. Menurutnya, ada kesalahan dalam pengambilan keputusan wasit.
“Saya tidak tahu, jika tidak ada kesalahan [yang dilakukan Ginting], benar-benar gila. Mungkin saya buta dan butuh ke Louis Nielsen [toko kacamata],” ucapnya.
Axelsen berpendapat bola yang dipukulnya belum melewati net namun sudah dipukul oleh Ginting. Kendati demikian, dirinya menerima kenyataan saat akhir cerita tak berpihak padanya.
“Tentu bola belum melewati net, saya melihatnya. Tapi, ya begitu adanya. Kadang-kadang nasib tidak sejalan dengan kita. Ini tak berpihak untuk saya. Tentu sayang sekali ketika [kedudukan] 18-18 di perempat final All England,” kata dia.
(ikw/jun)