TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, di Melbourne Convention and Exhibition Centre (MCEC), Melbourne, pada Selasa, 5 Maret 2024, di sela KTT ASEAN – Australia. Jokowi dan Albanese melakukan pertemuan bilateral untuk mempererat komitmen memperkuat kerja sama strategis Indonesia – Australia.
Jokowi menyatakan Australia adalah mitra strategis Indonesia dan ASEAN di kawasan Indo-Pasifik. “Kawasan tempat kita berbagi masa depan serta tanggung jawab bersama menjaga stabilitas,” katanya dalam keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden.
Dalam persamuhan bilateral itu, Jokowi menyinggung beberapa faktor untuk memperkuat hubungan Indonesia – Australia. Salah satu di antaranya penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang Kolaborasi Kendaraan Listrik.
Gubernur DKI Jakarta 2012 – 2014 mengharapkan MoU dapat segera diimplementasikan melalui pembentukan joint steering committee dan penyusunan work plan. “Khusus terkait nikel saya mendorong kedua negara dapat lebih mengedepankan kolaborasi daripada berkompetisi,” kata Jokowi.
Kepala negara juga menekankan pentingnya kerja sama di sektor jasa keuangan dan mengumumkan rencana pembukaan kantor perwakilan Bank Negara Indonesia (BNI) di Sydney. Jokowi menyambut baik penandatanganan MoU antara Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan National Capital Authority pada Februari lalu.
“Saya juga ingin kembali mengundang sektor swasta Australia untuk turut serta membangun IKN,” kata Jokowi.
Iklan
Jokowi juga menyoroti faktor lain yang bisa meningkatkan kerja sama Indonesia dan Australia. Salah satunya perluasan akses pasar untuk menciptakan perdagangan yang lebih berimbang. Presiden mengatakan menyambut baik izin impor daging dan ternak sapi dari Australia.
Pemerintah juga mengharapkan kerja sama di bidang biosecurity untuk produk-produk Indonesia utamanya buah-buahan dan perikanan perlu terus didorong. Utamanya terkait aspek inspeksi dan karantina.
Kantor PM Australia belum memberikan keterangan mengenai pertemuan Albanese dengan Jokowi. Sampai Selasa sore, 5 Februari 2024, akun resmi X Albanese juga belum membagikan dokumentasi persamuhan dengan Presiden RI, walau sudah mengunggah sejumlah potret dengan para pemimpin ASEAN.
Secara total investasi luar negeri atau Foreign Direct Investment (FDI) Australia di Indonesia mencapai 545,2 miliar dolar AS pada 2023, menurut catatan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. FDI Australia di Indonesia tumbuh 4,0 persen sepanjang 2023.
Pilihan Editor: NasDem Pastikan Jadi Bagian Pengusul Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu