TEMPO.CO, Jakarta – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah secara terang-terangan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Padahal, sebelumnya pria yang akrab disapa JK itu mengaku netral alias tidak ikut memberi dukungan pada capres manapun di Pemilu 2024.
“Jadi hari ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung AMIN). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua,” kata Jusuf Kalla di Gedung Islamic Centre IMIM, Makassar, Selasa malam 19 Desember 2023.
Dukungan JK ke Anies itu kembali mengingatkan pada kontestasi Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI Jakarta 2017 silam. Sebagaimana diketahui, Jusuf Kalla berperan penting dalam mendorong Anies maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Hingga akhirnya pasangan Anies-Sandi berhasil mengalahkan pejawat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat.
JK Berperan ‘Bisikan’ Nama Anies di Pilgub DKI Jakarta
Terungkap bahwa JK berperan mendorong Anies Baswedan dalam pencalonan di Pilkada DKI Jakarta. Saat itu, JK menyodorkan nama Anies sebagai calon gubernur kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Aksi JK itu dibeberkan oleh Ketua Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas. Menurut Zulkifi, sebelumnya tidak ada partai politik yang ingin mengusung Anies menjadi gubernur.
“Dulu terus terang saudara Anies itu tidak ada yang mau. Ini saya buka rahasianya. Jadi dulu, calon itu Yusril, Sandi, sudah. Dihitung-hitung enggak menang, ” tuturnya saat ditemui di Gedung Parlemen, Selasa, 2 Mei 2017.
Tak lama setelahnya, giliran nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terlintas. Prabowo pun menyetujui usulan itu asalkan AHY menjadi wakil Sandiaga. Namun niat itu batal karena tidak ada kesepakatan antara Prabowo dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Hingga kemudian Zulhas mengatakan JK mengintervensi dengan mengusung Anies sebagai calon gubernur.
“Jam 12 malam sampai jam 1 pagi itu ada intervensinya Pak Jusuf Kalla. Pak JK lah yang meyakinkan sehingga berubahlah. Tetapi di sini sudah kadung mau mengumumkan Pak Agus dan Sylvi. Jam 2 pagi di sana (PKS dan Gerindra) memutuskan akhirnya Anies diambil, Sandi jadi wakil,” sambung dia.
Atas langkahnya tersebut, banyak yang menuding JK telah melakukan Intervensi. Â Namun ia membantah telah ikut campur dalam menentukan Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Menurut JK, apa yang dia lakukan hanyalah sebatas berbicara dengan seorang ketua partai.
“Kalau intervensi, saya memaksakan keputusan saya. (Ini) tidak. Yang mengambil keputusan kan ketua partai. Saya hanya bicara, apa salah?” kata JK di Jakarta, Kamis, 4 April 2017.
Lebih jauh, JK menyatakan bahwa Anies adalah sosok yang tepat untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Menurut dia, Anies merupakan orang moderat, berpengalaman dan juga dekat dengan Presiden Joko Widodo, sehingga tepat untuk diusulkan.
“Anies, orang yang sangat moderat didampingi pengusaha, orang punya pengalaman, orang dekat Jokowi sebelumnya karena dia jubirnya selama enam bulan mendampingi tidak ada orang paling dekat dengan Pak Jokowi, selain Anies selama kampanye, tidak ada orang lain, karena itu orang paling tepat waktu itu agar negeri ini aman, maju, serta tidak ada fitnah, hanya itu,” katanya di Istana Wakil Presiden Jakarta, Kamis, 4 Mei 2017.