Jakarta, CNN Indonesia —
Pelatih timnas Jepang Hajime Moriyasu angkat bicara soal pelecehan rasial yang dialami kiper Zion Suzuki di Piala Asia 2023.
Secara perawakan, Zion Suzuki sangat berbeda jauh dengan pemain timnas Jepang lainnya. Hal itu dikarenakan Suzuki terlahir dari ibu asal Ghana dan ayah dari Jepang.
Suzuki lahir di Arkansas, Amerika Serikat, pada 21 Agustus 2002. Meski lahir di Amerika Serikat, Suzuki tumbuh besar di Urawa, Saitama, Jepang. Karier sepak bola Suzuki dimulai Urawa Reds pada 2009 ketika bergabung dengan tim muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayang, performa Zion Suzuki di Piala Asia 2023 kurang meyakinkan. Suzuki dianggap melakukan blunder saat melawan Vietnam dan Irak.
Setelah dua blunder beruntun dilakukan Zion Suzuki, meme yang menyindir kiper timnas Jepang itu banyak beredar di media sosial.
Salah satu meme adalah menyamakan Suzuki dengan kiper Manchester United Andre Onana yang sering melakukan blunder musim ini. Moriyasu berharap rundungan terhadap Suzuki tak lagi terjadi.
“Saya pikir ini [dirundung] tidak perlu terjadi. Dalam kasus apapun. Saya pikir kita harus menjunjung tinggi kemanusiaan dalam olahraga ini. Hal ini tidak boleh terjadi lagi,” kata Moriyasu.
Moriyasu melanjutkan, semua manusia hidu di dunia yang majemuk sama halnya dengan sepak bola. Karenanya ia berharap semua pemain saling peduli.
“Dan untuk pemain kami Suzuki yang mendapat diskriminasi kami tak ingin hal ini terjadi lagi. Kami juga memprotes keras kejadian tersebut. Saya akan mendukung Suzuki untuk terus berpikir dan tetap menjaga fokusnya terjaga di kejuaraan ini,” ujar Moriyasu.
Jepang akan menghadapi laga terakhir Grup D melawan Indonesia di Stadion Al Thumama, Doha, Rabu (24/1). Suzuki kemungkinan bakal kembali dipercaya sebagai starter dalam duel penentu tiket ke babak 16 besar Piala Asia 2023.
(jal)