Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyetop seluruh bantuan finansial dan logistik untuk negara-negara lain.
Hal tersebut diatur dalam memorandum internal tentang pembekuan seluruh bantuan luar negeri AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ada dua negara yang dikecualikan dari AS terkait kebijakan ini sehingga masih bisa menerima bantuan dari Negeri Paman Sam tersebut.
Dalam memorandum yang disebut diterbitkan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio beberapa hari setelah Trump dilantik itu, AS menyatakan menghentikan bantuan ke luar negeri kecuali bantuan militer dan makanan darurat untuk Israel dan Mesir.
Israel memang merupakan sekutu terdekat AS dan kerap mendapat dukungan berlimpah tanpa syarat dari negara tersebut, termasuk selama melancarkan agresi brutal ke Jalur Gaza Palestina sejak 7 Oktober 2023 silam yang kini sedang gencatan senjata.
Usai dilantik, Trump langsung menerapkan pengetatan bantuan luar negeri demi mengutamakan kepentingan domestik AS yang dikenal dengan slogan “America First”.
“Tidak ada dana bantuan baru yang wajib diberikan atau perpanjangan bantuan yang telah diberikan sampai setiap permintaan bantuan atau perpanjangan bantuan ditinjau dan disetujui,” tulis memorandum tersebut seperti dilansir AFP.
Pembekuan tersebut dilaporkan turut berlaku terhadap bantuan luar negeri AS kepada Ukraina yang selama ini menerima bantuan militer dari AS di bawah pimpinan Presiden Joe Biden.
Di sisi lain, Marco Rubio juga menyebut pembekuan itu tak berlaku untuk bantuan makanan darurat AS untuk sejumlah negara yang tengah mengalami krisis seperti di Sudan dan Suriah.
Trump sebelumnya telah menandatangani perintah eksekutif yang menangguhkan sementara semua program bantuan luar negeri AS selama 90 hari.
Bantuan luar negeri akan ditinjau ulang untuk menentukan apakah program tersebut sejalan dengan tujuan kebijakan Trump.
(del/bac)
