Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Milisi Houthi Yaman merespons koalisi 10 negara bentukan Amerika Serikat, yang disebut bakal menggelar latihan militer di Laut Merah.
Sementara itu lebih dari dua bulan agresi Israel atas Palestina, korban tewas di Gaza nyaris tembus 20 ribu orang.
Berikut Kilas Internasional hari ini, Rabu (20/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Milisi di Yaman, Houthi, menyebut aliansi bentukan Amerika Serikat dengan 9 negara lainnya, akan berdampak ke pendirian kelompok ini soal serangan Israel di Gaza.
“[Misi patroli angkatan laut internasional yang dimaksudkan untuk melindungi jalur pelayaran Laut Merah] pada dasarnya tidak diperlukan,” kata Abdulsalam, dikutip Al Jazeera, Selasa (19/12).
Abdulsalam menilai seluruh perairan di dekat Yaman masih aman, kecuali kapal terkait Israel yang melakukan perjalanan ke negara Zionis itu.
Komentar Abdulsalam merespons langkah baru AS yang membentuk koalisi 10 negara demi menghadapi serangan rudal dan drone Houthi.
Sementara itu AS membentuk koalisi 10 negara, menyusul serangkaian kasus pembajakan, serangan rudal dan drone yang terjadi di Laut Merah.
Koalisi 10 negara yang tergabung dalam “Inisiatif Keamanan Multinasional” ini mencakup AS, Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.
“Negara-negara yang berupaya menjunjung prinsip dasar kebebasan navigasi harus bersatu, untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh aktor non-negara ini,” kata Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, dikutip AFP.
Korban tewas akibat agresi brutal Israel ke Palestina telah mencapai 19.754 orang per Selasa (19/12).
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan dari total korban tewas itu sebanyak 7.801 yang meninggal adalah anak-anak dan 5.153 perempuan.
Sebanyak 19.453 warga Palestina di Jalur Gaza meninggal dunia akibat agresi brutal Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober lalu itu, termasuk 7.729 anak-anak dan 5.153 perempuan.
Sementara itu, sebanyak lebih dari 52.286 orang lainnya terluka di Jalur Gaza gegara bombardir Israel. Korban luka itu termasuk setidaknya 8.663 anak-anak dan 6.327 perempuan.
(dna)