Sunday, December 21, 2025
Google search engine
HomeHiburanFilm Esok Tanpa Ibu, Drama Keluarga dengan Sentuhan Sci-fi

Film Esok Tanpa Ibu, Drama Keluarga dengan Sentuhan Sci-fi

FILM Esok Tanpa Ibu hadir dengan sentuhan fiksi ilmiah (sci-fi) melalui karakter i-BU yang merupakan versi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dari tokoh Laras (Dian Sastrowardoyo) sebagai ibu dari Rama (Ali Fikry). Film bertemakan drama keluarga yang diproduksi BASE Entertainment dan Beacon Film ini akan tayang mulai Kamis, 22 Januari 2026 di bioskop Indonesia.

Memerankan karakter i-BU dalam film ini terbilang cukup menantang sekaligus menjadi hal baru bagi Dian Sastrowardoyo. Ia mengaku jadi lebih sering mengobrol dengan AI di ponselnya untuk dapat menjiwai karakter tersebut. “Terus aku jadi kebiasaan sama intonasi AI dan mencoba meniru cara ngomongnya,” tutur Dian dalam konferensi pers yang digelar Senin, 15 Desember 2025 di Jakarta.

Bagi Aoura Lovenso Chandra sebagai produser, Esok Tanpa Ibu turut memberikan warna baru bagi dunia perfilman Indonesia. “Jadi cerita ini punya konsep yang kuat dari sisi drama, tetapi juga ada elemen AI yang saya rasa sangat relevan di masa sekarang,” ujarnya. Aoura juga menambahkan bahwa ide awal dari film yang disutradarai Ho Wi-ding ini telah terpikirkan sejak 2019 silam. 

BACA JUGA:   Cinta Laura Minta Bantuan Media Internasional Pantau Indonesia

Dian kemudian mengungkapkan bahwa relevansi cerita yang diangkat dalam film ini mendapat pengakuan dari produser-produser luar negeri. Hal tersebut berkaitan dengan cerita drama keluarga yang banyak membuat orang merasa memiliki pengalaman yang sama. “Ini cerita dari Indonesia, tetapi sangat relevan untuk dibicarakan terkait keluarga dari negara manapun,” kata Dian yang juga bertindak sebagai produser.

Peran Sentral Ibu dalam Kehidupan

Film Esok Tanpa Ibu memberikan pelajaran berharga bagi Ringgo Agus Rahman yang memerankan karakter Hendi sebagai bapak dari Rama. Ia menyadari perempuan memiliki peran sentral dalam kehidupan, khususnya sosok ibu. “Perekat semuanya itu ibu, enggak ada ibu udah berantakan lah,” ucap Ringgo.  

BACA JUGA:   Gaji Neymar Turun Drastis Usai Gabung Santos: Rp2,7 Miliar Sebulan

Ringgo juga mengaku bahwa kecanggungan dalam hubungan antara bapak dan anak yang ditampilkan di film ini membuatnya merasa “tertampar”. Oleh karena itu, kehadiran peran perempuan melalui sosok ibu menjadi hal yang penting menurutnya. “Ada bahasa-bahasa yang lebih nyaman kalau dibicarakan sama ibu, jadi di antara laki-laki ini memang harus ada perempuannya,” imbuh Ringgo. 

Sinopsis Film Esok Tanpa Ibu

Rama adalah seorang remaja yang memiliki hubungan cukup dekat dengan ibunya, Laras. Rama juga memiliki seorang bapak bernama Hendi. Namun, jalinan bapak-anak di antara mereka berdua dipenuhi kecanggungan sehingga tak terlalu berjalan baik. 

Suatu hari, Laras pun meminta Hendi dan Rama pergi berlibur dengan tujuan untuk menjalin kedekatan satu sama lain. Akan tetapi, di hari mereka berdua mencoba untuk menghabiskan waktu, Laras jatuh sakit. Ia bahkan harus dilarikan ke rumah sakit dan mengalami koma karena permasalahan di bagian otaknya. 

BACA JUGA:   Pelatih Timor Leste Girang Cetak 2 Gol ke Gawang Indonesia U-19

Rama pun merasa kesepian karena tak ada Laras sebagai teman untuk menceritakan segala keluh kesahnya. Ia pun akhirnya menemui temannya yang mahir dalam hal teknologi, Zila (Aisha Nurra Datau). Melalui i-BU yang merupakan AI ciptaan Zila, Rama akhirnya dapat kembali “berbincang” dengan ibunya. 

Tak berhenti sampai di situ, Zila terus mencoba untuk mengembangkan i-BU. Tujuannya bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga untuk membantu kesembuhan Laras. 

Sebelumnya, film Esok Tanpa Ibu telah tayang di Busan International Film Festival 2025. Selain itu, film tersebut juga sempat tayang bulan lalu di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF).

Pilihan Editor: Dian Sastro Perankan Karakter Ibu Versi AI di Esok Tanpa Ibu

Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER