Saturday, March 15, 2025
Google search engine
HomeInternasionalDubes Ukraina soal 10 WNI Jadi Tentara Bayaran: Rusia Pembohong

Dubes Ukraina soal 10 WNI Jadi Tentara Bayaran: Rusia Pembohong




Jakarta, CNN Indonesia

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, menanggapi data Kementerian Pertahanan Rusia yang menyebut 10 warga negara Indonesia (WNI) jadi tentara bayaran di Ukraina.

Vasyl membantah data tersebut dan sebaliknya mempertanyakan keabsahan data Kremlin.

“Apakah Anda melihat ada bukti, selain kata-kata kosong dan tuduhan propaganda Rusia?” kata Hamianin saat dikonfirmasi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Hamianin juga mengatakan pemerintah Rusia merupakan pembohong andal dan juga provokator.

BACA JUGA:   Ribuan Orang di Korea Selatan Keracunan, Diduga Usai Makan Kimchi

Dia lantas menyebut Rusia yang jelas memiliki tentara bayaran dan tercatat beroperasi di sejumlah negara.

“Saya mengetahui bahwa ada warga dari beberapa negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, yang berperang sebagai tentara bayaran di militer Rusia. Itu semua ada di berita. Semuanya terbukti,” kata Hamianin.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim ada 10 WNI yang jadi tentara bayaran di Ukraina.

Data Kemhan Rusia yang dirilis Kedutaan Besar Rusia di Indonesia menunjukkan dari 10 WNI, empat di antaranya tewas akibat pertempuran.

“Kementerian Pertahanan Rusia terus mencatat dan mendata semua tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina untuk berpartisipasi dalam pertempuran,” demikian keterangan Kedubes Rusia di Indonesia, Jumat (15/3).

BACA JUGA:   Trump Lantik Robert F Kennedy Jr yang Anti-Vaksin Jadi Menkes AS

Kedubes Rusia menuturkan sejak 24 Februari 2022, tercatat sekitar 13.387 tentara bayaran asing telah memasuki Ukraina. Sementara itu, telah dikonfirmasi bahwa sekitar 5.962 tentara bayaran asing dihancurkan, termasuk dari Indonesia.

Kedutaan Besar Rusia di Indonesia tidak memberikan detail kapan para tentara bayaran ini datang ke Ukraina. CNNIndonesia.com sudah menghubungi pihak Kedubes Rusia namun belum ada respons.

Kementerian Luar Negeri Indonesia sementara itu masih akan mendalami lebih lanjut terkait informasi tersebut.

Juru bicara Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal juga mengatakan Kemlu menyerahkan persoalan ini ke otoritas Rusia.

“Informasi tersebut perlu didalami lebih lanjut. Silakan bertanya kepada Rusia mengenai data yang mereka miliki,” kata Iqbal saat dikonfirmasi.

BACA JUGA:   Siapa Kandidat Paling Kuat di Pemilu Presiden Iran?

(blq/dna)





Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER