BATAMINSTA.COM, BATAM – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Riau mengadakan pelatihan kelaster Gerinda kepada warga tempatan Kecamatan Nongsa di Perusahaan DSAW Kabil.
Pelatihan tersebut untuk memberikan keterampilan bagi warga Tempatan agar bisa bersaing di dunia usaha dan dunia kerja. Mereka mengikuti pelatihan selama 10 hari dan mereka dinyatakan lulus serta berhak mendapatkan sertifikat kompetensi di bidang klaster gerinda. Mereka sudah bisa memotong bahan apa saja sesuai standar yang diinginkan perusahaan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepri, Ir Mangara Simarmata yang menutup acara pelatihan klaster gerinda menyebut akan terus melakukan pelatihan sehingga bisa mengurangi penganguran. Untuk tahun 2024 mendatang pihaknya akan melakukan pelatihan lebih banyak lagi.
“Kami tidak hanya melakukan pelatihan tapi juga menjalin kerjasama dengan perusahaan lain agar peserta yang sudah dilatih bisa diterima bekerja,” kata Mangara, Senin (17/4/2023).
Ia menyebut ada sejumlah perusahaan yang diajak melakukan MoU untuk bisa menempatkan peserta yang lolos sertifikasi. Selain itu juga meminta mereka memfasilitasi peserta (tenaga kerja) yang mengikuti pelatihan.
“Untuk saat ini kita mengadakan pelatihan. Sebab Gubernur sangat konsen agar pengangguran bisa berkurang di Kepri. Lewat pelatihan ini diharapkan pengangguran bisa berkurang,” kata Mangara.
Untuk pelatihan dilakukan mulai dari pelatihan dasar hingga ke upskilling. Ada jenjangnya yaitu 3G,4G,5G dan 6G. Mangara mengatakan kerjasama dengan DSAW melakukan pelatihan klaster gerinda memberikan peluang bagi peserta untuk bisa diterima bekerja.
Mereka mengikuti pelatihan di dunia usaha dunia industri. Kompetensi yang mereka butuhkan memang jelas sesuai kebutuhan industri. Kalau dulu kita mengikuti pelatihan lewat lembaga pelatihan hanya 26 persen yang tersalurkan di dunia kerja. Sekarang dengan langsung mengikuti pelatihan di industri diharapkan mereka bisa terserap di dunia kerja.
“Sekarang kita melakukan pelatihan untuk 25 orang dan lulus semuanya, saya yakin mereka bisa diterima bekerja karena pelatihan dilakukan di dunia usaha dan dunia industri dan mereka yang mengikuti pelatihan ini sesuai kebutuhan industri,” katanya.
Warga Tempatan yang mengikuti pelatihan membutuhkan waktu 10 hari tapi yang mereka gerinda besi yang harganya ratusan juta. Ada standar yang dibutuhkan industri dan hal inilah yang membuat Disnaker Transker Kepri melakukan pelatihan di industri.
Sebagai gambaran saat ini industri shipyar sedang naik daun dan sekarang ini pihaknya melakukan pelatihan di kawasan industri agar peserta yang dilatih sesuai dengan kebutuhan industri.
“Kita kemarin melatih 14 orang welder yang sudah punya sertifikat. Ada juga kita latih di BLK di Tanjungpinang 16 orang sudah kompeten ditambah saat ini 25 orang maka jumlah keseluruhan yang kita latih dan siap kerja sudah 55 orang dan ini punya sertifikat kompetensi semuanya,” kata Mangara.
Untuk itu, dia berharap agar dunia industri bisa menerima mereka bekerja. Dalam waktu dekat welder akan dipromosikan sehingga bisa menjawab tantangan dunia industri dan mereka bisa diterima bekerja.
Untuk saat ini pekerja yang sudah mendapat sertifikat tidak tahu mau bekerja di mana karena itu mereka perlu disalurkan.
“Kami sudah melakukan penjajakan ke perusahaan agar bisa menyalurkan mereka. Saat ini ada beberapa kita dekati semoga bisa menerap mereka bekerja. Saat ini kami sudah mendekati MC Dermot, Patria, Citra, dan Iperindo yang punya banyak bergerak dibidang shipyard,” paparnya.
Pihaknya melakukan MoU dengan perusahaan untuk pelatihan tenaga kerja. Hal itu dilakukan sebagai komitmen Pemprov Kepri untuk menuntaskan pengangguran di Kepri.
Muspida seorang peserta mengatakan sejak mengikuti pelatihan itu, ia jadi bisa memotong besi menggunakan gerinda.
“Saya berterimakasih Instruktur siap mengajari kami walaupun kami sering tidak paham tapi selalu diajari terus sampai kami bisa memahami untuk memotong pakai gerinda,” katanya.
Ketua LAM Nongsa Agus Wahab mengatakan pelatihan ini terselenggara atas dana aspirasi Anggota DPRD Kepri, Taba Iskandar untuk melatih warga tempatan agar bisa terampil dalam dunia kerja.
“Kita melakukan pelatihan agar warga tempatan punya skill sehingga bisa bekerja di perusahaan dan bisa mengurangi pengangguran di Batam,” paparnya.(*/man)