Eks Wakil Menteri Luar Negeri RI Dino Patti Djalal membeberkan tiga sinyal yang tersirat dari kunjungan Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto ke luar negeri, yakni China dan Jepang.
Dino menyebutkan sinyal pertama yaitu China sedang dengan cerdik melakukan diplomasi proaktif untuk merangkul presiden terpilih RI lewat undangannya ke Prabowo.
“Dalam lanskap politik luar negeri Tiongkok, di mana Asia Tenggara dipandang sebagai teater yang paling dekat, paling strategis, Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN merupakan negara yang sangat penting apalagi dalam konteks rivalitas Tiongkok dengan negara-negara lain,” kata Dino dalam video yang diunggah di akun Instagram Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Jumat (5/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dino menuturkan China mencoba merangkul RI, salah satunya juga karena belakangan Beijing semakin khawatir melihat posisi Filipina yang tampak makin mendekat ke Amerika Serikat, dan sebaliknya semakin menjauhi Tiongkok.
China, kata Dino, juga ingin menunjukkan sikap hormat kepada presiden kedelapan Indonesia, melalui undangan yang dikirim untuk kapasitas Prabowo sebagai presiden terpilih dan ketua umum Partai Gerindra.
“Sekaligus memberikan kesempatan untuk membangun rapor pribadi antara Presiden Xi Jinping dan presiden terpilih Prabowo, bahwasanya Prabowo Subianto langsung bertemu dengan Presiden Xi Jinping begitu mendarat di Beijing sebelum bertemu dengan menteri-menteri lainnya. Ini mencerminkan upaya Tiongkok untuk memberikan perhatian politik dan perlakuan protokoler khusus kepada figur yang akan memimpin Indonesia dalam waktu lima tahun ke depan,” ucapnya.
Sinyal kedua, yaitu Prabowo berusaha mengirim pesan secara tidak langsung kepada Amerika Serikat bahwa Negeri Paman Sam mesti menjaga hubungan baik dengan Indonesia, jika tak ingin RI pindah haluan dalam urusan politik luar negeri.
Pasalnya, hubungan AS-Indonesia sejak dulu cenderung naik turun atau panas dingin, terutama menjelang atau sesudah pemilihan umum (pemilu).
“Kunjungan Prabowo ke Beijing juga mengingatkan bahwa jika AS tidak telaten menjaga hubungannya dengan Indonesia, maka Indonesia juga punya banyak opsi lain dalam pelaksanaan politik luar negeri,” ujar Dino.
Sinyal ketiga, menurut Dino, yakni Prabowo berusaha menerapkan “balancing game” dalam kunjungannya ke Tokyo, Jepang.
Dino berujar di Indo-Pasifik, Jepang masuk dalam kelompok QUAD bersama dengan AS, Australia, dan India. Jepang juga semakin dekat dengan AUKUS, sebuah kerja sama militer antara Amerika, Inggris, dan Australia. Kedua kelompok ini sangat ditentang oleh China.
“Tiongkok juga sering menuduh adanya upaya untuk mengadakan ‘Mini-Asian NATO’. Karenanya, kunjungan Prabowo ke Jepang menggarisbawahi bahwa ia bisa bermain di dua lini yang saling bersaing tersebut sekaligus menjaga hubungan yang berimbang antara kedua negara besar di Asia tersebut,” tuturnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya…