Thursday, March 13, 2025
Google search engine
HomeInternasionalDeklarasi Istiqlal usai Kedatangan Paus Fransiskus di RI, Apa Isinya?

Deklarasi Istiqlal usai Kedatangan Paus Fransiskus di RI, Apa Isinya?




Jakarta, CNN Indonesia

Pemimpin Gereja Katolik seluruh dunia dan Kepala Negara Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus menandatangani Deklarasi Bersama Istiqlal pada 5 September.

Deklarasi itu dibacakan Ketua Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia Christophorus Tri Harsono dan ditemani sejumlah tokoh agama lain.

Harsono menyebut dunia sedang menghadapi dua krisis serius yakni dehumanisasi dan perubahan iklim.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Fenomena global dehumanisasi, ditandai terutama dengan meluasnya kekerasan dan konflik yang seringkali membawa jumlah korban yang mengkhawatirkan,” ujar Tri saat membaca deklarasi itu.

BACA JUGA:   Israel Bunuh 2 Polisi Palestina yang Kawal Bantuan di Gaza

Dia lalu menyayangkan agama yang disalahgunakan sehingga menimbulkan konflik dan menyebabkan korban jiwa.

Agama, lanjut Tri, seharusnya meningkatkan dan memelihara martabat manusia.

Lebih lanjut, Tri menjelaskan masalah kedua krisis di dunia ini.

“Eksploitasi manusia atas ciptaan rumah kita bersama [Bumi] telah berkontribusi terhadap perubahan iklim yg menimbulkan berbagai konsekuensi destruktif, bencana alam, pemanasan global, dan pola cuaca yang tak dapat diprediksi,” imbuh dia.

Krisis itu berlangsung lama dan telah menjadi hambatan bagi masyarakat.

Menyikapi kedua krisis tersebut, deklarasi Istiqlal menyerukan beberapa poin yang dibacakan perwakilan Istiqlal Ismail Cawidu.

1. Nilai yang dianut tradisi agama masing-masing kita harus dimajukan secara efektif untuk mengalahkan kebudayan kekerasan dan ketidakpedulian dan melanda dunia kita.

BACA JUGA:   Perdana, TK di Gaza Utara Dibuka di Tengah Agresi Israel

Sejatinya nilai-nilai agama harus diarahkan untuk meningkatkan budaya hormat, martabat, bela rasa, rekonsiliasi dan solidaritas persaudaraan untuk mengatasi dehumanisasi dan kerusakan lingkungan.

2. Para pemimpin agama khususnya terinspirasi oleh tradisi rohani masing-masing harus bekerja sama menanggapi krisis-krisis tersebut, mengidentifikasi penyebab dan mengambil tindakan yang tepat

3. Oleh karena terdapat satu keluarga umat manusia di seluruh dunia, dialog antar umat beragama harus diakui sebagai sarana efektif untuk menyelesaikan konflik lokal, regional, dan internasional. Selain itu keyakinan dan ritual- ritual agama kita memiliki kapasitas khusus untuk menyentuh manusia. Dengan demikian menumbuhkan rasa hormat yang lebih dalam terhadap martabat manusia.

4. Menyadari bahwa lingkungan yang sehat, damai, dan harmonis sangat penting menjadi hamba Allah dan pemelihara ciptaan yang sejati, kami dengan tulus mengimbau kepada semua orang yang berkehendak baik untuk mengambil tindakan tegas guna menjaga lingkungan hidup dan sumber dayanya karena kita telah mewarisinya dari generasi sebelumnya
dan berharap untuk dapat meneruskan ke anak cucu kita.

BACA JUGA:   Perang Terbuka Militer Israel dan Hamas Dilaporkan Terjadi di Gaza

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]






Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER